Rabu 08 Dec 2021 15:54 WIB

Banjir Terjadi di Sembilan Daerah di Sulawesi Selatan

Banjir disebabkan oleh hujan yang turun tiga hari tanpa henti.

Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto (kedua kanan) meninjau daerah terdampak banjir di Kelurahan Batua, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/12/2021). Sejumlah permukiman di daerah itu terendam banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir.
Foto: Antara/Arnas Padda
Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto (kedua kanan) meninjau daerah terdampak banjir di Kelurahan Batua, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/12/2021). Sejumlah permukiman di daerah itu terendam banjir setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Hujan yang turun dalam tiga hari terakhir menyebabkan bencana banjir di sembilan daerah di Provinsi Sulawesi Selatan. Kesembilan daerah itu yakni Makassar, Maros, Pangkajene Kepulauan, Barru, Sidenreng Rappang, Soppeng, Wajo, Gowa, dan Jeneponto.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi SelatanMuhammad Firda di Makassar, Rabu (8/12) banjir antara lain terjadi di Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, Panakukang, Tamalate, dan Rappocini di Kota Makassar. Menurut data BPBD, banjir memaksa 3.206 warga mengungsi di 37 tempat pengungsian di Kota Makassar. Banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Balocci, Pangkajene, Bungoro, Minasatene, Labakkang, Ma'rang, Sigeri, Mandalle, serta Tondongtallasa di Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Ada sedikitnya 5.000 warga yang terdampak banjir. 

Baca Juga

Di Kabupaten Barru, yang berdekatan dengan Pangkajene Kepulauan, banjir terjadi di wilayah Kecamatan Mallusetasi, Soppeng Riaja, Balusu, Barru, Tante Riaja, dan Tanete Rilau. Di Kabupaten Soppeng, banjir menyebabkan satu orang meninggal dunia dan berdampak pada 5.786 keluarga diKecamatan Lalabata, Dontri-donri, Gandra, Lilirilau, Citta, Marioriawa, dan Liliriaja. Selain itu, banjir melanda wilayah Kecamatan Tempe, Sabbangparu, dan Belawa di Kabupaten Wajo, serta berdampak pada sekitar 1.000 keluarga. 

Banjir menyebabkan sembilan sekolah, lima fasilitas kesehatan, enam tempat ibadah, dan persawahan tergenang di wilayah itu. Di Kabupaten Maros, banjir menyebabkan permukiman warga, tempat ibadah, sekolah, dan areal persawahan tergenang di Kecamatan Marusu, Maros Baru, Lau, Bontoa, Simbang, dan Bantimurung. Banjir berdampak pada 100 keluarga di kecamatan-kecamatan itu.

Banjir juga menyebabkan permukiman, tempat ibadah, dan sekolah di Kabupaten Gowa tergenang. Banjir yang terjadi di Kecamatan Somba Opu, Bajeng, Pattalassang, Pallangga, Bontonompo, dan Barombongdi Kabupaten Gowa berdampak pada 325 keluarga. Di Kabupaten Sidenreng Rappang, banjir menyebabkan kerusakan jembatan di Kelurahan Bilokka, Kecamatan Pancaluntang. Namun tidak sampai menimbulkan korban. Banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Tamalate dan Binamu di Kabupaten Jeneponto.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement