Rabu 08 Dec 2021 12:20 WIB

Pascamerger, PPI Fokus Digitalisasi Integrasi Perdagangan dan Logistik

PPI sebagai induk sedang berada pada masa transisi masuknya bisnis BGR Logistics.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Model menunjukkan logo baru PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) saat peluncurannya di Jakarta beberapa waktu lalu (ilustrasi).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Model menunjukkan logo baru PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) saat peluncurannya di Jakarta beberapa waktu lalu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI Nina Sulistyowati mengatakan bergabungnya PT Bhanda Ghara Reksa atau BGR Logistics akan semakin memperkuat transformasi PPI menjadi perusahaan agregator agrifood dan logistic digital. Hal ini disampaikan Nina dalam townhall meeting bertajuk "Menuju Integrasi Trading Logistic Terdigitalisasi".

Nina menyebut kombinasi antara perdagangan dan logistic akan menjadi satu kesatuan bisnis yang bekerja pada pasar domestik hingga internasional melalui ekspor produk-produk pangan Indonesia.

Baca Juga

"Manfaat penggabungan ini sebagai rantai pasok end to end dari hulu ke hilir menjadi lebih efisien. Bagi PPI, ini adalah sebuah awal. Tugas besar telah menanti kita untuk dieksekusi," ujar Nina dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/12).

Setelah melalui proses kajian dan konsolidasi yang dilakukan secara terus menerus, ucap Nina, proses merger ini akan berjalan sesuai kesepakatan bersama yang akan membentuk holding BUMN pangan. Nina menyebut pembentukan holding BUMN pangan merupakan keseriusan pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan untuk menuju kedaulatan pangan. 

Saat ini, lanjut Nina, PPI sebagai induk sedang berada pada masa transisi masuknya bisnis BGR Logistics ke dalam PPI. "Pentingnya menentukan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan terus meningkatkan kapabilitas bisnis dan sumber daya manusia serta pentingnya memberi value creation pada setiap produk dan jasa dimiliki untuk meningkatkan performa domestik dan ekspor PPI," ungkap Nina.

Nina mengatakan end-state pembagian peran berdasarkan model bisnis PPI sebagai induk berperan sebagai integrator value chain, sales agent dan off-taker, gateway ekspor pangan, key holder account untuk kegiatan trading dari klaster pangan. Selain itu, ucap Nina, PPI juga menempatkan portofolio usaha logistik, warehousing, bongkar muat, dan optimasi logistik lainnya kepada anak usaha, BGR Logistics Indonesia (BLI), terkait ruang lingkup izin usaha kegiatan usaha jasa pengurusan transportasi yang masuk dalam kategori single purpose. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement