Selasa 07 Dec 2021 17:59 WIB

Harga Cabai Merah di Lampung Bertahan Rp 50 Ribu per Kg

Kenaikan terjadi menjelang akhir tahun, karena permintaan konsumen juga meningkat.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Pembeli memilih cabai yang dijual di pasar tradisional (ilustrasi)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pembeli memilih cabai yang dijual di pasar tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Menjelang akhir tahun, harga cabai merah masih bertahan tinggi Rp 50 ribu per kg di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Selasa (7/12). Kenaikan terjadi pula pada minyak goreng kemasan yang mencapai Rp 22 ribu per liter.

Keterangan yang diperoleh di Pasar Pasir Gintung dan Pasar Tugu, Selasa (7/12), dari sejumlah komoditas kebutuhan dapur rumah tangga, cabai merah dan minyak goreng dirasakan ibu-ibu rumah tangga melonjak tajam. Kenaikan terjadi menjelang akhir tahun, karena permintaan konsumen mengalami peningkatan.

Baca Juga

Pedagang di Pasar Pasir Gintung mengatakan kenaikan harga cabai sudah berlangsung bulan lalu. “Cabai merah yang masuk di pasar dari luar Lampung, jadi naik karena transportasi,” kata Heri (48 tahun), penjual sayur mayur di Pasar Pasir Gintung.

Kenaikan harga cabai merah, ungkap dia, lantaran banyak petani cabai di wilayah Lampung sedang memasuki musim tanam, karena masuk musim penghujan. Selain itu, tingginya permintaan cabai menjelang akhir tahun, membuat agen memasok cabai dari luar Lampung, sehingga biaya transportasi meningkat.

Tak hanya cabai merah, kenaikan terjadi juga dengan cabai rawit dan ragam jenisnya. Namun, kenaikan harga cabai tersebut belum terlalu signifikan kisaran Rp 1.500 sampai 2.000 per kg. Sedangkan cabai merah, naik melonjak sampai dua kali lipat dari harga normalnya kisaran Rp 25 ribu sampai RP 30 ribu per kg.

“Saya tadi beli cabai merah seperempat Rp 25 ribu. Biasanya, harga segitu sudah dapat satu kilo. Terpaksa beli eceran,” ujar Umu Alfia (53), warga Kemiling, Bandar Lampung.

Ibu dua anak tersebut juga mengatakan, harga minyak goreng kemasan juga naik dari semula Rp 12 ribu per liter menjadi Rp 22 ribu per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan dua liter jadi Rp 40 ribu. “Naik hampir dua kali lipat,” ujarnya.

Sedangkan harga sayur mayur dan bawang merah dan bawang putih masih terbilang normal. Karena para ibu rumah tangga tidak mengeluhkan kenaikan harganya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement