Selasa 07 Dec 2021 10:10 WIB

Pandemi Ciptakan Kesenjangan Pendidikan di Pelosok

Tak semua wilayah di Indonesia memiliki jaringan internet yang memadai

Sejumlah siswa SMA mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (daring) di area persawahan Bassaran, Desa Rante Mario, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Senin (3/8/2020). Siswa di daerah pelosok tersebut terpaksa mencari tempat tinggi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar daring selama pandemi COVID-19 akibat sulitnya akses internet di daerah itu.
Foto: Antara/Arnas Padda
Sejumlah siswa SMA mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (daring) di area persawahan Bassaran, Desa Rante Mario, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Senin (3/8/2020). Siswa di daerah pelosok tersebut terpaksa mencari tempat tinggi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar daring selama pandemi COVID-19 akibat sulitnya akses internet di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 menciptakan kesenjangan pendidikan terhadap anak-anak di pelosok karena implementasi proses belajar mengajar secara daring. Sebab tak semua wilayah di Indonesia memiliki jaringan internet yang memadai, dan tak semua murid serta orang tua memiliki kemampuan mengakses pendidikan secara daring.

Hal tersebut mendorong PT Paragon Technology and Innovation melalui brand Kahf dengan kampanye #KahfUntukNegeri menghadirkan program pengembangan pendidikan untuk daerah yang membutuhkan bantuan pendidikan. VP Marketing PT Paragon Technology and Innovation Bahrun Afriansyah, mengatakan akibat pembelajaran daring banyak anak-anak dari kelas menengah bawah yang tinggal di pelosok mengalami learning loss.

Baca Juga

"Kami mengajak seluruh insan muda Indonesia untuk berpartisipasi dalam menciptakan perubahan positif untuk pendidikan Indonesia,” ujarnya seperti dalam siaran pers.

Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia mengatakan Kemendikbud Ristek RI sangat mengapresiasi segala bentuk kolaborasi dan program yang dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Kahf sebagai representasi generasi milennial saat ini telah secara berkelanjutan menunjukkan partisipasi aktifnya dalam giving back to the community.

"Saya berharap kegiatan ini menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan mengajak seluruh masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pemerataan pendidikan di daerah-daerah yang masih membutuhkan bantuan pendidikan,” ujarnya.

Di sisi lain, Solihin selaku Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) mengatakan sejalan dengan visi Alfamart untuk meningkatkan kualitas dan mendukung pemerataan pendidikan di Indonesia, mereka berkolaborasi dengan Kahf sebagai bukti nyata kolaborasi lintas industri. Alfamart percaya bahwa seluruh elemen masyarakat, terutama anak-anak di daerah pelosok Indonesia, sudah seharusnya mendapatkan akses yang mudah untuk pendidikan yang layak.

"Kami berharap kolaborasi ini dapat mendukung semangat generasi muda untuk terus belajar dan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,” katanya.

Melalui kegiatan puncak acara #KahfUntukNegeri ini, Kahf juga menyalurkan donasi yang telah dikumpulkan untuk mengirimkan Pengajar Muda ke kabupaten Maluku Barat Daya untuk melakukan pendampingan kepada 8 sekolah, 30 guru, dan lebih dari 300 siswa dalam rangka pengembangan kualitas pendidikan. Haiva Ratu Muzdaliva selaku Managing Director Indonesia Mengajar mengatakan sejalan dengan misi Indonesia Mengajar untuk mendorong tumbuhnya Gerakan sosial Pendidikan di Indonesia, ia harap kolaborasi ini dapat mendorong keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement