Selasa 07 Dec 2021 06:05 WIB

Terima Insentif Rp 1,9 Miliar, UMS Pacu Riset MBKM

Ada 110 PTS yang akan mendapatkan insentif dan besarnya sesuai klaster masing-masing.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Terima Insentif Rp 1,9 Miliar, UMS Pacu Riset MBKM. Kampus UMS.
Foto: Yusuf Assidiq.
Terima Insentif Rp 1,9 Miliar, UMS Pacu Riset MBKM. Kampus UMS.

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan koordinasi Insentif Program Pembelajaran Kolaboratif Berorientasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPK-PPM UMS) di Gedung Induk Siti Walidah, Senin (6/12).

Ketua LRI UMS, Sri Sunaryono, memaparkan, posisi UMS dalam penerima bantuan insentif dana yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi.

Baca Juga

"Alhamdulillah UMS merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang mendapatkan dana insentif klaster I yang akan mendapatkan penghargaan dana sebesar Rp 1,9 miliar," ujarnya seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin.

Dia menambahkan, penghargaan ini dalam rangka memperkuat kegiatan MBKM. UMS berada di ranking ke-5 dari perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Dan dari informasi yang didapatkan, ada 110 PTS yang akan mendapatkan insentif dan besarnya sesuai dengan klaster masing-masing.

"Jadi walaupun insentif ini sudah dialokasikan, namun tetap saja kita harus menyusun proposal yang berisi tentang kinerja kita dalam melaksanakan program itu, sehingga kita tetap berkompetisi," tambahnya.

Menurutnya, program ini hanya dialokasikan waktunya pendek, hanya dalam tiga pekan. Lantaran pada 31 Desember ini harus menyerahkan laporan, maka UMS juga harus gerak cepat.

"Dua kegiatan utama yakni pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan produk hasil riset, di mana risetnya itu dapat diterapkan di masyarakat. Adapun pelakasanaan ini akan kita coba potret sebelum diadakan pengabdian dan sesudah pengabdian, sehingga jelas progres yang berjalan," papar Sri Sunaryono.

Kemudian, lanjut dia, kegiatan ke dua berupa penelitian. UMS diminta untuk memotret dampak MBKM dari seluruh mahasiswa yang dimiliki UMS. Nantinya, sekitar 35 ribu mahasiswa akan dijadikan objek riset terkait dampak MBKM di kampus UMS. Dari hasil survei tersebut, UMS akan memiliki hasil laporan kondisi di lapangan mahasiswa yang mengikuti program MBKM.

"Di sini sangat penting dari hasil survei tentang dampak MBKM dapat digunakan sebagai evaluasi sekaligus menjadi rekomendasi MBKM selanjutnya seperti apa sebaiknya," ucapnya.

Dia berharap, UMS dapat menjalankan program MBKM ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan dan targetan yang dibebankan pemberi hibah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement