Selasa 07 Dec 2021 00:05 WIB

Tim Gabungan Denpasar Bersiaga Atasi Banjir

Saat ini hujan deras berada dalam kondisi di atas normal sehingg rawan terjadi banjir

Warga berjalan menerobos banjir yang menggenangi kawasan Legian, Kuta, Badung, Bali, Senin (6/12). Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali sejak Minggu (5/12) mengakibatkan banjir di sejumlah titik di kawasan Kuta dengan ketinggian air yang bervariasi.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Warga berjalan menerobos banjir yang menggenangi kawasan Legian, Kuta, Badung, Bali, Senin (6/12). Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali sejak Minggu (5/12) mengakibatkan banjir di sejumlah titik di kawasan Kuta dengan ketinggian air yang bervariasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tim Gabungan Pemerintah Kota Denpasar terdiri atas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan relawan bersiaga mengatasi banjir. Karena saat ini hujan deras berada dalam kondisi di atas normal.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa di Denpasar, Senin (6/12) mengatakan, peningkatan intensitas hujan disertai angin kencang akhir-akhir ini membuat beberapa titik di wilayah Denpasar tergenang air hujan atau banjir. Selain itu pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik.

Baca Juga

"Karena itu sejak Ahad (5/12) kemarin kami sudah kerahkan petugas melalui Tim Respons Cepat Kota Denpasar bergerak melaksanakan penanganan kondisi di lapangan akibat hujan lebat disertai angin kencang," ujarnya.

Joni Ariwibawa lebih lanjut mengatakan beberapa titik yang mengalami genangan air hujan, yakni kawasan Jalan Pulau Misol Gang I, Perumahan Tegal Permai, Jalan Pemogan Gang Permata Hijau, Jalan Paku Sari, Jalan Griya Anyar, Perumahan Padang Indah, dan Mekar Jaya Pemogan.

"Saat ini ,tim terus bergerak untuk melaksanakan penanganan untuk pembersihan saluran untuk mempercepat aliran air atau pun penanganan pohon tumbang serta evakuasi masyarakat yang terjebak genangan air hujan pada permukiman warga," ujarnya.

Selain itu, Joni Ariwibawa mengatakan, pihaknya juga secara intensif terus berkoordinasi dengan BMKG. Sehingga upaya mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan dapat diantisipasi sejak dini.

"Sesuai prediksi BMKG, badai La Nina akan terjadi pada bulan November hingga Februari, dan kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Joni lebih lanjut mengatakan masyarakat diimbau menunda untuk bepergian jika terjadi hujan lebat. Jika terpaksa untuk bepergian agar menghindari berteduh atau berdekatan dengan pohon perindang yang besar, papan reklame serta piranti ketinggian lainnya. Dia mengatakan, masyarakat juga diharapkan berperan aktif untuk memberikan informasi berkaitan dengan keberadaan pohon besar yang membahayakan. 

Selain itu, masyarakat juga agar tidak membuang sampah sembarangan untuk menghindari banjir. "Kami juga telah berkoordinasi bersama OPD terkait, seperti halnya DLHK untuk optimalisasi pemangkasan pohon dan Dinas PUPR untuk normalisasi alur sungai dan perawatan tebing dan terasering yang rawan longsor," ujarnya. 

Ia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap musim penghujan dan Badai La Nina, hindari pohon besar, papan reklame dan piranti lainnya yang tinggi. Serta segera menghubungi BPBD Kota Denpasar melalui saluran telepon di 112 atau 0361 223333. Masyarakat juga diimbau untuk memantau kerawanan bencana lewat aplikasi Inarisk dan info BMKG.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement