Selasa 07 Dec 2021 05:27 WIB

Bagaimana Nasib Kakek dan Paman Rasulullah Setelah Wafat?

Dalam Alquran dan sunnah dijelaskan hanya orang beriman yang akan masuk surga.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Bagaimana Nasib Kakek dan Paman Rasulullah Setelah Wafat? Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Bagaimana Nasib Kakek dan Paman Rasulullah Setelah Wafat? Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Alquran dan sunnah dijelaskan hanya orang beriman yang akan masuk surga. Allah mengharamkan surga bagi orang yang meninggal dalam keadaan musyrik.

Seorang Muslim tidak dapat memberi syafaat untuk kerabatnya yang musyrik meskipun dia adalah ayahnya, putranya, kakeknya, atau pamannya. Dilansir Islam Web, Abu Sa'eed Al-Khudri meriwayatkan Rasulullah bersabda, “Pada hari kiamat, seorang pria akan memegang tangannya ayahnya. Dia ingin memasukkan ayahnya ke dalam surga. Namun, seseorang memanggilnya dan mengatakan ‘Seorang musyrik tidak bisa masuk surga karena Allah telah melarang surga bagi musyrik mana pun.’

Baca Juga

Pria itu menjawab ‘Ya Tuhan, ya Tuhan, ini ayahku.’ Kemudian wajah ayah pria itu akan berubah menjadi jelek dan bau busuk serta meninggalkannya.” Abu Sa'id mengatakan para sahabat Rasulullah menganggap pria itu sebagai Nabi Ibrahim.

Dari hadits tersebut, dapat dipelajari orang yang akan memberikan syafaat untuk ayahnya adalah Ibrahim. Akan tetapi, Allah tidak akan menerima syafaatnya dan akan mengubah wajah ayahnya menjadi bentuk yang jelek.

Tidak semua anggota keluarga Rasulullah masuk Islam. Abdul Muthalib sang kakek dan Abu Thalib pamannya meninggal dalam keadaan musyrik.

Selama hidup, Rasulullah sudah melakukan yang terbaik dalam mengajak mereka masuk Islam agar terhindar dari siksaan api neraka. Sayangnya, tekad Abu Thalib dalam ajaran agama yang ia anut dari orang tuanya lebih kuat sehingga dia menolak memeluk Islam.

Allah berfirman dalam surat Al-Qasas ayat 56:

اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

“Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Al-'Abbaas bertanya kepada Nabi “Ya Rasulullah, apakah Anda memberi manfaat kepada Abu Thalib dengan apa yang dia gunakan untuk melindungi dan merawat Anda dan digunakan untuk menjadi marah? Untuk kamu?” Lalu Nabi menjawab “Ya, dia berada di tempat paling dangkal dari api neraka. Jika bukan karena saya, dia akan berada di bagian terdalam dari neraka.” 

https://www.islamweb.net/en/fatwa/447616/abdul-muttalib-and-abu-talib-are-in-hellfire

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement