Senin 06 Dec 2021 21:59 WIB

Wagub Nilai tak Mudah Jadi Pengemudi TransJakarta

Pada Senin (6/12), dua kecelakaan terkait TransJakarta kembali terjadi.

Sejumlah penumpang menaiki bus TransJakarta di halte Bundaran Hotel Indonesia, di Jakarta, Senin (6/12/2021). PT Transjakarta memastikan bahwa layanan tidak akan terganggu meskipun sebanyak 229 bus dihentikan sementara operasionalnya, imbas dari kecelakaan pada Kamis (2/12/2021) dan Jumat (3/12/2021).
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah penumpang menaiki bus TransJakarta di halte Bundaran Hotel Indonesia, di Jakarta, Senin (6/12/2021). PT Transjakarta memastikan bahwa layanan tidak akan terganggu meskipun sebanyak 229 bus dihentikan sementara operasionalnya, imbas dari kecelakaan pada Kamis (2/12/2021) dan Jumat (3/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai, tak mudah menjadi pengemudi TransJakarta. Ia beralasan pengemudi busway memerlukan konsentrasi, ketelitian, dan kewaspadaan tinggi.

"Ini bukan pekerjaan mudah. Mengendarai bus TransJakarta itu ya rutenya lurus, kiri-kanan ada pembatas, itu membutuhkan konsentrasi tinggi. Jadi, jangan dikira mengendarai bus itu pekerjaan mudah," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (6/12).

Baca Juga

Riza mengaku prihatin dengan lima kecelakaan sebelumnya setidaknya dalam kurun waktu 40 hari terakhir. Kemudian, dua kecelakaan yang melibatkan layanan TransJakarta kembali terjadi pada Senin (6/12).

Kedua kecelakaan tersebut terjadi di kawasan Pramuka, Jakarta Timur dan kedua di daerah Puri Beta 2, Ciledug, Kota Tangerang, Banten. Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyampaikan kecelakaan bus TransJakarta di Puri Beta itu terjadi karena pengemudi lupa menarik rem tangan sehingga bus berjalan sendiri dan menabrak pagar lahan kosong.

Atas insiden itu, bus TransJakarta Rute 13A Puri Beta-Blok M mengalami kerusakan kaca bagian depan retak, bemper bagian depan pecah dan ringsek. Sopir tersebut berupaya mengejar bus yang melaju. Akan tetapi, sudah terlambat sehingga bus menabrak gundukan tanah dan tembok.

Sementara itu, kecelakaan di Jalan Pramuka disebabkan truk molen di depan bus TransJakarta yang mendadak berpindah jalur. Sopir bus TransJakarta terkejut dan membanting setir ke arah kanan hingga menabrak separator (pemisah jalur) busway.

Pemprov DKI Jakarta pun masih melakukan evaluasi dan audit secara menyeluruh bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Kita tentu saja sangat prihatin, terjadi kecelakaan beberapa kali terkait TransJakarta. Mudah-mudahan kita akan lakukan evaluasi bersama sehingga ke depan tidak lagi terjadi kecelakaan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement