Ahad 05 Dec 2021 21:37 WIB

AP I Siapkan Skema Restrukturasi Finansial

AP I lakukan asset recycling, penagihan piutang, dan pengajuan restitusi pajak.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi. PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) saat ini tengah menyiapkan skema restrukturisasi finansial.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi. PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) saat ini tengah menyiapkan skema restrukturisasi finansial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) saat ini tengah menyiapkan skema restrukturisasi finansial. AP I yang saat ini mengelola 15 bandara di Indonesia itu mengalami tekanan kinerja operasional dan finansial akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini.

"Seperti diketahui, aviasi dan pariwisata merupakan sektor yang sangat terdampak pandemi Covid-19 di mana pandemi ini masih belum dapat diprediksi kapan akan berakhir," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (5/12). 

Baca Juga

Faik menuturkan, situasi pandemi yang berkepanjangan membawa tekanan kepada kinerja operasional dan keuangan Angkasa Pura I. Untuk itu, dia menegaskan manajemen telah menyiapkan sejumlah inisiatif strategis untuk meminimalisir dampak pandemi terhadap kinerja AP I. 

Dalam hal restrukturisasi, lanjut Faik , AP I melakukan upaya asset recycling, intensifikasi penagihan piutang, dan pengajuan restitusi pajak. Selain itu, Faik menuturkan, AP I melakukan efisiensi operasional seperti layanan bandara berbasis trafik, simplifikasi organisasi, penundaan program investasi serta mendorong anak usaha mencari sumber-sumber pendapatan baru. 

"Kami optimistis dengan program restrukturisasi ini dapat memperkuat profil keuangan perusahaan ke depan," ungkap Faik. 

Faik menambahkan, total target hasil restrukturisasi akan mencapai tambahan dana Rp 3,8 triliun, efisiensi biaya sebesar Rp 704 miliar, dan perolehan fund raising sebesar Rp 3,5 triliun. Dengan adanya pembangunan bandara AP I, Faik mengatakan secara konsolidasi menambah aset perusahaan.

Dia mengatakan, aset AP I pada 2021 akan mencapai Rp 44 triliun dari semula Rp 24 triliun pada 2017 saat proyek-proyek pengembangan bandara mulai dilaksanakan. "Tentunya dengan selesainya pelaksanaan pembangunan dan perluasan terminal bandara, maka seluruh bandara AP I menjadi lebih cantik, lebih nyaman, dan dapat secara fleksibel menerapkan protokol kesehatan dengan lebih baik lagi," jelas Faik. 

Faik yakin upaya tersebut juga dapat memperkuat kemampuan AP I untuk memastikan penambahan pendapatan cash in. Begitu juga dengan efisiensi biaya dan upaya fund raising

Dia menambahkan, peningkatan trafik penumpang dalam beberapa waktu terakhir menjdi kabar yang menggembirakan. "Trafik penumpang di akhir-akhir ini hingga mencapai 129 ribu pada 28 November lalu dari rata-rata trafik sebelumnya yang hanya hanya sekitar 55 ribu sampai 60 ribu per hari. Hal ini yang membuat optimisme kami terjaga," tutur Faik.

Sebelumnya, Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan kondisi keuangan AP I dalam keadaan tidak baik. Kartika mengatakan, utang AP I saat ini Rp 35 triliun dan diperkirakan naik hingga Rp 38 triliun pascapandemi Covid-19. 

"Angkasa Pura I sekarang tekanannya berat sekali, kondisi keuangan mereka sekarang (utang) mencapai Rp 35 triliun. Kalau rate loss bulanan mereka Rp 200 miliar dan setelah pandemi utang bisa mencapai Rp 38 triliun," kata Kartika dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Jumat (3/12). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement