Ahad 05 Dec 2021 07:00 WIB

Semeru Meletus, Ini 3 Lokasi Tenda Pengungsian BPBD

Pengungsian terdapat di Desa Supiturang, Desa Curah Kobokan dan Desa Sumberwuluh.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran, Sabtu (4/11).
Foto: Istimewa
Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran, Sabtu (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mengumumkan Tim BPBD Kabupaten Lumajang saat ini tengah mengupayakan untuk mendirikan titik pengungsian sektoral. Titik pengungsian terdapat di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

"Lokasi pengungsian yang saat ini sudah terisi ada di 3 desa, di 2 kecamatan yaitu: Desa Supiturang dan Desa Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro," kata Suharyanto dalam konferensi persnya Sabtu (4/12) malam. 

Baca Juga

Sebelumnya BNPB telah mengirimkan tim reaksi cepat guna melaksanakan pendampingan kepada BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur dalam upaya penanganan darurat bencana guguran awan panas Gunung Semeru. Selain itu, BNPB juga telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan seperti selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat dan logistik dasar lainnya.

“BNPB terlebih dahulu sudah mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Kab. Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur via darat dengan membawa logistik seperti selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat dan logistik dasar lainnya,” jelas Suharyanto.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu (4/11), kejadian bencana awan panas guguran Gunung Semeru telah berdampak di enam desa yang berada di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang. Selain itu, sebaran abu vulkanik telah berdampak di 11 desa/kelurahan di sembilan kecamatan.

Di samping itu, kejadian awan panas guguran Gunung Semeru telah menyebabkan satu orang warga meninggal dunia, 2 orang hilang, 8-10 orang masih terjebak, 70 orang dilarikan ke puskesmas dan 300 KK mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Sementara itu, kerusakan dan kerugian materil masih dalam proses pendataan lebih lanjut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement