Ahad 05 Dec 2021 06:53 WIB

Hamilton Lolos Penalti, Mercedes Didenda di GP Arab Saudi

Lewis Hamilton akan start terdepan pada GP Arab Saudi di Jeddah, Ahad (5/12).

Pembalap Mercedes Lewis Hamilton beraksi dalam kualifikasi GP Arab Saudi di Sirkuit Jeddah, Sabtu (4/12).
Foto: EPA-EFE/STR
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton beraksi dalam kualifikasi GP Arab Saudi di Sirkuit Jeddah, Sabtu (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Steward Formula 1 menegur Lewis Hamilton dan menjatuhkan denda kepada tim Mercedes setelah memanggil sang juara dunia tujuh kali jelang kualifikasi Grand Prix Arab Saudi di Jeddah, Sabtu (4/12). Keputusan itu menjauhkan Hamilton dari ancaman penalti grid di balapan krusial musim ini, yang dibutuhkan oleh sang pembalap Inggris untuk mengincar kemenangan penting.

Hamilton perlu mengurangi defisit delapan poin dari pemuncak klasemen sementara Max Verstappen. Pasalnya Verstappen berpeluang mengunci gelar juara dunia pertamanya di Jeddah apabila ia mencetak 18 poin lebih banyak dari Hamilton di Sirkuit Corniche pada Ahad (5/12) ini.

Baca Juga

Steward pada akhirnya mewajibkan Mercedes membayar denda 25.000 euro dan menjatuhkan teguran untuk kedua kalinya kepada Hamilton musim ini karena menghalangi laju driver tim Haas Nikita Mazepin. Mazepin harus melakukan manuver menghindar dalam kecepatan tinggi pada sesi latihan terakhir.

Direktur balapan Michael Masi, berbicara dengan tim Haas saat sesi latihan, mengakui kurangnya bendera putih yang dikibarkan sebagai peringatan bagi Hamilton atas adanya pembalap Rusia yang melaju kencang dari belakang. Mercedes memperingati Hamilton lewat radio tapi sudah terlambat baginya menghindar.

Hamilton juga dipanggil menghadap steward karena dianggap gagal mematuhi peringatan bendera kuning ganda namun steward pada akhirnya tidak mengambil tindakan lebih lanjut. Mereka mengatakan lampu peringatan bendera kuning ganda dari sistem marshal diaktifkan secara tidak sengaja kurang dari satu detik. Tidak ada bendera maupun lampu kuning yang dinyalakan untuk Hamilton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement