Sabtu 04 Dec 2021 23:25 WIB

Video Rasis, Siswa Oregon Tunjukkan Dukungan untuk Muslim

Siswa Oregon tunjukkan dukungan setelah sebuah video rasis diunggah di TikTok

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Ratusan siswa dari sebuah sekolah di Oregon menunjukkan dukungan kepada siswa muslim dan kulit hitam
Foto: About Islam
Ratusan siswa dari sebuah sekolah di Oregon menunjukkan dukungan kepada siswa muslim dan kulit hitam

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan siswa dari sebuah sekolah di Oregon, Amerika Serikat (AS), keluar dari kelas pada Rabu (1/12) lalu untuk menunjukkan dukungan kepada siswa Muslim dan kulit hitam. Bentuk dukungan itu ditunjukkan setelah sebuah video rasis diunggah di TikTok oleh sesama siswa di sana.

Seorang siswa di Tigard High School, Wajeeh Konge, mengatakan bahwa langkah mereka itu bukan tentang membungkam orang kulit putih.  

"Ini bukan tentang membuat kita lebih baik daripada orang kulit putih, ini tentang membuat orang kulit putih tahu bahwa kita berada di level yang sama dan berhak mendapatkan hak yang sama," ujar Konge, dilansir di laman About Islam, Jumat (3/12).

"Inti dari melakukan semua ini bukan untuk membungkam orang lain. Ini untuk memberi diri kita hak untuk berbicara," lanjutnya.

 

Aksi protes tersebut terjadi setelah beberapa siswa di Tigard mengunggah video di TikTok dengan cercaan rasis yang menargetkan orang-orang Muslim, kulit hitam, dan Asia.

"Ketika saya melihat video itu, itu membuat saya jijik. Saya sakit perut ketika pertama kali melihat video itu," kata siswa Sydney West.

"Saya menangis, saya merasa tidak aman di sekolah saya. Kulit saya tidak segelap wanita kulit hitam cantik lainnya di sini yang secara harfiah disebut monyet," ujar siswa lainnya, Sean Sorkoram.

Merasa muak dan kecewa dengan video tersebut, para siswa menyesalkan bahwa itu bukan insiden yang asing di sekolah mereka.

"Anda bahkan tidak bisa berjalan 15 kaki tanpa dipanggil hinaan rasial. Sangatlah tidak baik disebut kata-n, dipanggil monyet, dipanggil apapun kepada siapa pun. Tidak baik sama sekali," kata siswa bernama Jordyn Smith.

Aksi protes tersebut ditanggapi oleh Pengawas Distrik Sekolah Tigard-Tualatin Sue Rieke-Smith. Ia berada di tengah aksi itu lantaran sebagai seorang pendidik, ia mengatakan perlu mendengar apa yang siswa katakan. Ia mengatakan, sekolah menyediakan ruang yang aman bagi siswa untuk mendiskusikan apa yang terjadi dan memberikan pelatihan kepada staf yang akan membantu mereka mengenali dan mendisrupsi.

"Ini adalah awal dari proses yang jauh lebih besar untuk mengatasi masalah ini dan melakukannya dengan cara yang membawa semua orang bersama kami," kata Rieke-Smith.

Untuk mengatasi meningkatnya intimidasi di sekolah, sebuah kelompok hak asasi Muslim yang berbasis di Chicago mendirikan Healsters.org pada musim gugur 2021 sebagai tanggapan atas serangkaian episode intimidasi terhadap siswa Muslim di seluruh negara bagian.

Dalam upaya lain, Pusat Pencegahan Kebencian dan Penindasan didirikan oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) dan akan berbasis di kantor pusat cabang Los Angeles.

Kedua inisiatif tersebut mengikuti apa yang dilakukan CAIR California saat merilis Laporan Bullying 2021 pada 29 Oktober lalu. Laporan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 56 persen siswa Muslim di California mengatakan mereka merasa tidak aman, tidak diinginkan, atau tidak nyaman di sekolah karena identitas agama mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement