Sabtu 04 Dec 2021 10:18 WIB

Hari Akhir dan Hari Kiamat tidak Sama, Apa Perbedaannya?

Kiamat adalah hari ketika makhluk dibangkitkan untuk mendapat hisab

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Kiamat adalah hari ketika makhluk dibangkitkan untuk mendapat hisab. Ilustrasi kiamat
Foto: Pixabay
Kiamat adalah hari ketika makhluk dibangkitkan untuk mendapat hisab. Ilustrasi kiamat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW telah berulang-ulang menerangkan bahwa kiamat itu pasti terjadi.  

Karena itu, kepercayaan terhadap kiamat termasuk salah satu rukun iman yang enam dalam ajaran Islam.   

Baca Juga

Umat Islam mengenal dua istilah yang berkaitan dengan hari akhir, yakni sa’ah dengan hari kiamat. Salah satu ayat tentang sa’ah (hari akhir) tersebut adalah: 

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.” (QS al Hajj 7)  

 

Apa saja perbedaan di antara keduanya itu? Dilansir di Masrawy, Jumat (3/12), Mantan mufti Besar Mesir Syekh Ali Jumah menjelaskan perbedaan antara sa'ah dengan hari kiamat dan apakah manusia dapat membayangkan kejadiannya atau tidak.

Syekh Ali Jumah mengatakan bahwa hari di mana akhir dunia terjadi disebut sebagai yaum as-sa’ah (sa’ah), dan di dalam hari itu terdapat tanda-tandanya.

Dan hari akhir dunia adalah hari kehancuran dan berakhirnya kehidupan. Maka jika ada satu miliar, dua miliar, atau bahkan sepuluh miliar kehidupan mereka akan mati bersama dalam satu waktu.

Adapun hari kiamat, Syekh Ali Jumah menambahkan, adalah permasalahan yang lain. Ketika hari kiamat tiba, maka akhir kehidupan di bumi ini telah sampai di ujungnya.

 “Ada perbedaan antara sa’ah dengan hari kiamat, yakni pada hari kiamat setiap makhluk yang mati akan dibangunkan untuk dihisab. Bagi mereka, pahala dengan siksa, surga dengan neraka, dan kebangkitan yang baru,” kata Syekh Ali.

Syekh Ali Jumah menjelaskan bahwa sa’ah datang lebih dulu. Dan akan ada kehancuran yang mana itu adalah realisasi dari transfigurasi Illahi. 

Itulah sebabnya mengapa langit binasa, bumi binasa, para malaikat, jin, dan smeua makhluk pun ikut binasa. Hanya ‘wajah’ Allah saja Yang Agung yang tetap wujud.

Sebab Allah ﷻ kekal dan bukanlah Dzat yang mati. Adapun sa'ah berbeda dengan tibanya hari kiamat. Ketika hari saah dimulai, tak ada wajah yang nampak kecuali Allah ﷻ. 

Syekh Ali Jumah mengatakan, bahwa malaikat akan meniupkan sankakala pada hari kiamat. Dan ketika malaikat Israfil meniupkannya, makas singgasana surga dan orang mati akan kembali. Sehingga jiwa-jiwa datang dari dunia mereka dan memasuki tubuh untuk kembali hidup.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement