Sabtu 04 Dec 2021 08:45 WIB

Ganjar Pranowo Harap Syarikat Islam dapat Bangkitkan Ekonomi

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo harap Syarikat Islam bangkitkan ekonomi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berharap Syarikat Islam dapat membangkitkan sektor ekonomi bangsa. Hal tersebut dia sampaikan dalam kegiatan Kongres Nasional Syarikat Islam ke-41 di Surakarta, Jawa Tengah.

"Ini mudah-mudahan betul-betul pasca pandemi, tidak sedang dalam pandemi. Sehingga, teman-teman dari Syarikat Islam sekarang berkongres dengan agenda-agenda yang juga akan kembali membangkitkan ekonomi termasuk UKM," ujar Ganjar dalam siaran pers, Sabtu (4/12).

Baca Juga

Hal itu dia sampaikan dalam sambutannya pada kegiatan Kongres Nasional ke -41 Syarikat Islam yang digelar pada Jumat (3/12). Ganjar mengatakan, sebelumnya dia telah bertemu pimpinan Syarikat Islam. Dalam pertemuan itu, Ganjar mengaku dirinya dan Syarikat Islam membicarakan spirit dan semangat yang sama.

"Ada dua hal yakni satu nilai-nilai kebangsaan, yang kedua bagaimana tema yang diambil menarik karena kembali kelawean," kata Ganjar.

Kongres tersebut mengusung tema "Penguatan Dakwah Ekonomi Menghadapi Era Masyarakat 5.0". Dengan kembalinya ke-kelawean, Ganjar yakin sektor ekonomi bisa bangkit. Selain itu, Ganjar juga mengungkapkan tantangan di era masyarakat 5.0. Dia berharap adanya transformasi dalam berdagang, seperti menggunakan teknologi informasi.

"Saya haqul yakin itu bisa dilakukan oleh Syarikat Islam, dan reform transformasi ini kemarin dari panitia, dari pimpinan sudah kita diskusikan. Saya kira kolaborasi ini penting untuk dilakukan," ujarnya.

Syarikat Islam Indonesia yang disingkat SII atau SI-Indonesia adalah organisasi massa pertama dan tertua di Indonesia. Organisasi tersebut didirikan Haji Samanhudi di wilayah Surakarta di zaman Hindia Belanda pada 16 Oktober 1905.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement