Jumat 03 Dec 2021 19:04 WIB

Kemah Budaya Kaum Muda 2021 Angkat Inovasi Majukan Desa

KBKM 2021 ini memberikan ruang pada kaum muda untuk berkreasi.

Puncak acara Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) 2021 yang diselengarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi dibuka di Hotel Atlet Century, Jakarta, pada Senin 29 November 2021.
Foto: Kemendikbud
Puncak acara Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) 2021 yang diselengarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi dibuka di Hotel Atlet Century, Jakarta, pada Senin 29 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) 2021 mengangkat inovasi kaum muda yang berbasiskan pada teknologi untuk memajukan desa. KBKM 2021 ini memberikan ruang pada kaum muda untuk berkreasi.

"Wadah bagi mereka untuk menuangkan ide mereka dalam pemajuan kebudayaan," kata Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Fitra Arda, dalam taklimat media di Jakarta, Jumat (3/12).

Baca Juga

Dia menambahkan pada KBKM 2021, Kemendikbudristek juga melibatkan semua pihak. Termasuk kaum muda penyandang disabilitas untuk memajukan desa. Pada 2021, pihaknya mengangkat tema mengenai inovasi di desa. Para generasi muda mengangkat potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.

"Potensi apa yang dimiliki oleh desa tersebut, itu yang harus mereka kembangkan. Inovasi yang dihasilkan harus mempertemukan warisan budaya dengan kemajuan teknologi," terang dia.

Dia memberi contoh bagaimana rumah kayu yang tidak hanya tahan gempa tetapi juga tahan api. Inovasi tersebut dilakukan harus dilakukan berbasiskan teknologi.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin, program KBKM 2021 diikuti sebanyak 21 kelompok yang terdiri dari 10 kelompok yang berbasiskan aplikasi dan 11 aplikasi berbasiskan purwarupa.

"Kami tidak hanya melakukan pendampingan tetapi juga pembinaan dan pertemuan dengan para investor," kata Judi.

Kegiatan tersebut disinergikan dengan kegiatan desa pemajuan kebudayaan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan juga Pemerintah Daerah. Pemenang KBKM 2021, Assajie Satyananda, mengatakan kelompoknya memiliki inovasi Sirel yakni aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan wisata candi. Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi mengenai relief candi diantaranya Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Sojiwan.

"Melalui aplikasi ini, dapat memberikan relief candi dalam bentuk audio dan teks," kata Assajie.

Pihaknya juga melakukan pemberdayaan pada masyarakat setempat dalam pengembangan atraksi wisata. Sehingga pelestarian cagar budaya dapat memberikan manfaat nyata pada masyarakat desa.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement