Jumat 03 Dec 2021 15:18 WIB

Tagana Beri Peringatan Banyak Ular Kobra di Musim Hujan

Saat ini memang musimnya telur-telur ular menetas.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Tim Tagana banyumas tangkap ular kobra di rumah warga.
Foto: Tagana Banyumas
Tim Tagana banyumas tangkap ular kobra di rumah warga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Tim Tagana Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memperingatkan warga agar waspada terhadap munculnya ular kobra Jawa selama musim penghujan. Koordinator Tim Tagana Banyumas, Adi Chandra menjelaskan, banyak warga yang telah melaporkan kemunculan kobra di rumah mereka.

Salah satunya Ibu Rasiti warga RT 02 RW 03 Desa Pesawahan Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas melaporkan telah muncul fenomena banyaknya anakan ular kobra di belakang rumah Rasiti. Menurut keterangan Rasiti, sudah ada 5 (lima) anakan dan  (dua) indukan ular cobra yang meneror keluarganya.

"Hingga saat ini, tidak ada korban jiwa, hanya saja Rasiti dan keluarga merasa khawatir ketika akan mengambil kayu bakar di belakang rumah ataupun ketika ada keperluan ke sumur," ujar Adi Chandra, Jumat (3/12).

Mendapat informasi tersebut, Tim Tagana Banyumas dan Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas pada Kamis (2/12) malam mendatangi lokasi tersebut bersama dengan BABINSA Desa Pesawahan dan Kepala Dusun. Posisi ular ada di tempat penyimpanan kayu bakar di bagian bawah tumpukan kayu bakar yang berada di belakang rumah yang berjarak sekitar dua meter dari rumah induk Rasiti.

Tim kemudian mencoba memindahkan tumpukan kayu bakar tersebut, kemudian tak selang berapa lama ditemukan satu anakan kobra dan langsung diamankan oleh tim tagana. Hanya berselang 15 menit ditemukan satu anakan kobra lagi.

Kemudian saat sedang beristirahat, ada warga yang melihat indukan kobra, dan tim langsung mengamankan. "Kamis malam tim baru berhasil mengamankan tiga ular kobra, dan akan dilakukan pengamanan lanjutan pada Jumat pada siang hari agar lebih efektif," kata Adi.

Adi mengingatkan agar masyarakat waspada dengan fenomena munculnya anakan ular kobra Jawa yang berkeliaran di area permukiman selama musim penghujan seperti saat ini. Saat ini memang musimnya telur-telur ular menetas.

Bahkan, sebenarnya tidak hanya ular kobra, tetapi juga jenis ular lainnya. Di musim hujan bersamaan dengan waktu menetasnya telur-telur ular kobra, maka secara otomatis populasi anakan ular pasti akan meningkat.

Spesies ular kcobra, menurut peneliti ular ini, habitat hidupnya berada di sekitar perumahan, lahan persawahan, dan perkarangan. Saat induk kobra Jawa menemukan tempat yang tepat dan terlindungi di kawasan-kawasan tersebut, maka mereka akan meletakkan telur-telurnya.

Hanya saja, induk ular periode inkubasinya sekitar tiga bulan. Itu artinya, telur-telur tersebut kemungkinan sudah diletakkan sekitar tiga bulan lalu, kemudian di musim hujan ini mulai menetas. Setelah menetas, anakan ular kobra Jawa yang mungkin telurnya diletakkan di area permukiman, maka mereka akan menyebar di sekitar manusia.

Menurut Adi, penyebab kemungkinan banyaknya ular karena semakin sedikit populasi predator alami saat ini. Predator alami itu seperti elang, biawak, dan beberapa karnivora lainnya. Akibatnya, membuat populasi anakan ular ini semakin tidak terkontrol.

Selain itu, banyaknya anakan ular cobra di permukiman, bisa jadi disebabkan karena wilayah ini menyediakan shelter atau tempat berlindung bagi ular. Misalnya, banyak tumpukan barang baik di dalam maupun di luar rumah, yang kemudian menjadi tempat yang hangat dan lembab bagi ular untuk berlindung.

Terutama di masa musim hujan seperti saat ini. Permukiman juga menyediakan potensi makanan bagi ular. Mangsanya, yakni tikus banyak berada di lingkungan ini.

"Oleh sebab itu, penting untuk selalu membersihkan rumah dengan membuang barang-barang tidak berguna, membuang sampah agar tidak mendatangkan tikus yang akan menarik ular kobra. Habitat ular kobra Jawa ini biasanya di area persawahan, pekarangan, hingga permukiman," kata Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement