Jumat 03 Dec 2021 10:07 WIB

Kementerian BUMN Resmikan Penggabungan Enam BUMN Pangan

RNI dipersiapkan Kementerian BUMN sebagai induk Holding BUMN Pangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury. Penggabungan sejumlah BUMN pangan telah rampung menyusul penandatangan akta penggabungan enam BUMN pangan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/12).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury. Penggabungan sejumlah BUMN pangan telah rampung menyusul penandatangan akta penggabungan enam BUMN pangan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggabungan sejumlah BUMN pangan telah rampung menyusul penandatangan akta penggabungan enam BUMN pangan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/12). Dalam penandatanganan tersebut, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics) telah resmi bergabung ke dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Perikanan Nusantara (Perinus) bergabung ke dalam PT Perikanan Indonesia (Perindo), dan PT Pertani masuk ke dalam PT Sang Hyang Seri.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan penggabungan BUMN ini merupakan momentum penting menuju pembentukan holding BUMN pangan dengan menggabungkan enam BUMN menjadi toga BUMN pangan.

Baca Juga

"Kita bersama-sama telah menyaksikan penggabungan BUMN Pangan dan berkomitmen bahwa merger ini merupakan rangkaian besar proses pembentukan Holding BUMN Pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia melalui revitalisasi, penyegaran serta peningkatan kinerja yang ada di BUMN Pangan," ujar Pahala.

Menurut Pahala, peningkatan ketahanan pangan Indonesia sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka mencapai visi 2045 yang bisa direalisasikan melalui upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia. 

"Kita sama-sama mengetahui jumlah penduduk di Indonesia terus tumbuh dan sudah tentu kebutuhan utama adalah pangan, oleh karenanya melalui peran BUMN Pangan nanti kita terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pangan," ucap Pahala.

Pahala menyebut tujuan dari pembentukan holding pangan melalui fase penggabungan BUMN Pangan agar bisa meningkatkan inklusivitas, melakukan pemberdayaan nelayan, petani dan juga para peternak. Menurutnya ini bukan merupakan sesuatu hal yang tidak mungkin karena penerapan daripada teknologi yang baik, peningkatan produktivitas dan juga meningkatkan kesejahteraan daripada para petani, nelayan tentunya.

"Untuk itu kita berharap market share dari BUMN pangan di masing-masing komoditas pangan akan beroperasi dengan adanya peningkatan produktivitas dan juga peningkatan kemampuan untuk bisa meningkatkan kompetitif pangsa pasarnya," ucap Pahala.

Pahala berharap penggabungan ini dapat meningkatkan peran di masing-masing sektor. Pahala menjelaskan lenggabungan SHS dan Pertani dapat berperan di hulu dan berkolaborasi dengan para petani plasma dengan memproduksi beras, benih, jagung, dan produk hortikultura lainnya. Sementara Perindo dan Perinus dapat saling menguatkan memajukan sektor perikanan kerja sama dengan para nelayan maupun petambak, dengan menghadirkan produk-produk ikan yang berkualitas. Sedangkan PPI dan BGR Logistics dapat saling melengkapi pada sektor trading dan logistik secara retail, domestik hingga pasar global melalui ekspor produk-produk pangan Indonesia.

"Seluruh perusahaan BUMN yang digabungkan berkomitmen untuk melakukan kewajiban pelayanan kepada seluruh stakeholders meliputi konsumen, mitra atau relasi, supplier, investor dan kewajiban kepada pemangku kepentingan lainnya," kata Pahala.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement