Kamis 02 Dec 2021 23:41 WIB

Jangan Mengejan Saat Buang Air Besar, Ini Bahayanya

Mengejan biasanya dilakukan seseorang saat mengeluarkan feses yang keras.

Jangan mengejan saat buang air besar agar wasir tak muncul yang bisa ditandai keluarnya benjolan di anus (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Jangan mengejan saat buang air besar agar wasir tak muncul yang bisa ditandai keluarnya benjolan di anus (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis bedah dari Universitas Udayana, dr Heru Sutanto K, menyarankan Anda tidak mengejan saat buang air besar (BAB). Tujuannya, agar wasir tak muncul yang bisa ditandai keluarnya benjolan di anus.

Mengejan biasanya dilakukan seseorang saat mengeluarkan feses atau kotoran yang keras. Agar ini tak terjadi, Heru menyarankan Anda melakukan gaya hidup sehat termasuk konsumsi makanan mengandung serat, mengurangi daging merah. "Jangan mengejan, kuncinya (agar tak kena wasir)," kata dr Heru Sutanto K, dalam sebuah webinar kesehatan, Kamis (2/12).

Baca Juga

"Kalau kita makan serat, sayuran tidak tercerna masuk ke usus besar berusaha mengimbangi efek penyerapan air oleh usus besar sehingga konsistensi feses lembek tidak keras," ujarnya.

Selain itu, berusahalah mencukupi kebutuhan air minum harian yang juga bermanfaat demi mencegah terkena dehidrasi. Menerapkan gaya hidup sehat lain seperti rutin berolahraga 30 menit sehari minimal lima kali per pekan, mengurangi duduk, menghindari kondisi obesitas juga berperan membantu Anda agar tak terkena wasir. 

Wasir atau ambeien disebabkan adanya kelainan atau pembesaran pembuluh darah di usus besar bagian akhir atau anus. Lemahnya pembuluh darah dan gangguan otot di sekitar pembuluh darah bisa juga menjadi penyebabnya.

Dari sisi derajat, secara umum tahap awal atau derajat satu ditandai ada benjolan yang keluar dan BAB berdarah. Pada derajat dua, pasien mengeluh ada benjolan tetapi dapat masuk lagi. Derajat tiga yakni ada benjolan saat BAB yang bisa masuk kembali tetapi dipaksa menggunakan tangan. 

Sementara pada derajat empat benjolan tidak bisa masuk dan derajat lima selain benjolan tidak bisa masuk, juga ada rasa nyeri. Pilihan pengobatan disesuaikan pada keparahan kondisi. Pada derajat satu bisa minimal invasif, obat dan perbaikan gaya hidup. Derajat dua peran obat lebih tinggi, derajat tiga dan empat mulai dipikirkan minimal invasif sementara pada derajat lima pengobatannya berupa operasi terbuka untuk mengambil seluruh benjolan.

Di sisi lain, pada mereka yang terkena wasir, terkadang juga merasa gatal pada anus. Kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian salep untuk menghilangkan gejala gatal, sekaligus mengurangi inflamasi sehingga pembuluh darah diharapkan mengecil dan keluhan berkurang. Obat bisa diberikan pada wasir yang tahap awal. Angka kekambuhannya cukup tinggi. Obat minum sama, dia berfungsi membuat pembuluh darah lebih lancar, pembuluh darah diperbaiki, inflamasi berkurang. 

"Obat seperti ini pada beberapa kasus bisa sembuh tetapi sayangnya tidak setinggi itu," kata Heru.

Menurut Heru, kehamilan menjadi faktor risiko wasir. Tetapi pada kebanyakan kasus, setelah wanita melahirkan maka ambeien menutup sendiri karena tekanan berkurang, misalnya karena memang anatomi tubuh normal ambeiennya jadi menghilang. 

Selain itu, bawaan kondisi tubuh seperti struktur anatomi yang lemah seperti pembuluh darah mudah pecah atau katup di dalam pembuluh darah lemah, pola makan tak sehat, gaya hidup tidak aktif juga bisa menjadi faktor risiko. Usia juga menjadi faktor risiko wasir karena semakin tua usia, semakin lemah otot-otot di bawah maka pembuluh darah pun lemah sehingga membesar. Selain itu, obesitas karena menyebabkan otot-otot bagian bawah sering berkontraksi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement