Kamis 02 Dec 2021 16:47 WIB

Bank Dunia Dukung Beri Dana yang Dibekukan ke Afghanistan

Dewan Bank Dunia disebut mendukung transfer 280 juta dolar AS ke Afghanistan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Seorang pedagang penukaran mata uang menghitung Afgani ketika orang-orang berkumpul untuk menarik uang dari sebuah bank di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9). Dewan Bank Dunia disebut mendukung transfer 280 juta dolar AS ke Afghanistan. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Seorang pedagang penukaran mata uang menghitung Afgani ketika orang-orang berkumpul untuk menarik uang dari sebuah bank di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9). Dewan Bank Dunia disebut mendukung transfer 280 juta dolar AS ke Afghanistan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menurut dua sumber anonim, Dewan Bank Dunia telah mendukung transfer 280 juta dolar AS ke Afghanistan dari dana perwalian yang dibekukan ke dua lembaga bantuan, Rabu (1/12). Bantuan ini dinilai dapat mengatasi krisis kemanusiaan yang sedang berkembang setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS).

Sebanyak 31 donor untuk Dana Perwalian Rekonstruksi Afghanistan (ARTF) yang dikelola Bank Dunia harus menyetujui transfer sebelum dana dapat mengalir ke Program Pangan Dunia dan UNICEF. Menurut sumber yang mengetahui masalah, para donor diperkirakan akan bertemu pada Jumat (3/12).

Baca Juga

Dewan Bank Dunia bertemu secara informal pada Selasa (30/11). Pertemuan ini, menurut orang-orang yang mengetahui rencana tersebut, untuk membahas transfer hingga 500 juta dolar AS dari 1,5 miliar dolar AS dalam ARTF ke badan-badan bantuan kemanusiaan.

Seorang juru bicara Bank Dunia mengonfirmasi dewan bank telah membahas masalah tersebut dan para donor akan bertemu pada Jumat. "Dewan membahas pendekatan untuk mentransfer dana dari ARTF ke lembaga bantuan kemanusiaan dengan kehadiran dan logistik di lapangan untuk memungkinkan dukungan kemanusiaan dasar langsung ke orang-orang di negara itu," kata juru bicara itu.

"Komite Pengarah Donor ARTF dijadwalkan bertemu pada 3 Desember untuk mempertimbangkan transfer keluar dari dana tersebut," katanya.

Terdapat 39 juta orang Afghanistan menghadapi ekonomi rendah, musim dingin kekurangan pangan, dan kemiskinan tumbuh tiga bulan setelah Taliban merebut kekuasaan. Pakar Afghanistan mengatakan bantuan itu akan membantu. Akan tetapi pertanyaan besar tetap ada, termasuk cara mendapatkan dana ke Afghanistan tanpa menyangkutkan lembaga keuangan yang terlibat dalam sanksi AS.

Sementara Departemen Keuangan AS telah memberikan surat yang meyakinkan bank dapat memproses transaksi kemanusiaan. Pernyataan ini menampik kekhawatiran tentang sanksi AS mencegah pengiriman bahkan pasokan dasar, termasuk makanan dan obat-obatan. Setiap keputusan untuk mengalihkan uang ARTF memerlukan persetujuan dari semua donornya, yang terbesar adalah AS.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement