Kamis 02 Dec 2021 06:35 WIB

BP Tapera Tunjuk Manajer Investasi untuk Kelola KIK

Manajer investasi diamanahkan mengelola Rp 117,6 miliar pada KIK pendapatan tetap.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi asuransi/investasi. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memperluas pemupukan dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) untuk pendapatan tetap.
Foto: Pixabay
Ilustrasi asuransi/investasi. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memperluas pemupukan dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) untuk pendapatan tetap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memperluas pemupukan dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) untuk pendapatan tetap. Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan tetap menunjuk tujuh Manajer Investasi yang sama untuk mengelola KIK Pemupukan Dana Tapera Pendapatan Tetap.

"Masing-masing manajer investasi diamanahkan mengelola kurang lebih Rp 117,6 miliar pada KIK Pemupukan Dana Tapera Pendapatan Tetap sebagai tahap awal," kata Adi dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (1/12).

Baca Juga

Ketujuh manajer investasi tersebut yaitu PT BNI Asset Management, PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Aset Manajemen, dan PT Danareksa Investment Management. Begitu juga dengan PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Manulife Asset Management, dan PT Schroder Investment Management.

Adi menjelaskan, langkah BP Tapera selanjutnya adalah meluncurkan KIK Pendapatan Tetap Tanpa Penjualan Kembali. "Ini berfungsi sebagai proteksi likuiditas dengan tetap dapat meningkatkan nilai," ungkap Adi.

Dia menerangkan, dalam pengelolaan KIK Pendapatan Tetap, BP Tapera memiliki Investment Guideline. Hal tersebut meliputi tidak hanya kegiatan investasi, namun juga manajemen risiko.

Dengan menerapkan prinsip manajemen risiko, Adi yakin BP Tapera dapat melakukan monitoring dan evaluasi atas kinerja pengelolaan dana Tapera pada KIK Manajer Investasi secara efektif dan berkelanjutan. "Pengawasan KIK juga dilakukan oleh OJK selaku Otoritas Pasar Modal sehingga diharapkan proses pengawasan pengelolaan dapat terlaksana secara efektif mengingat pengawasannya dilaksanakan berlapis dan berkelanjutan," jelas Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement