Rabu 01 Dec 2021 22:17 WIB

Di Tengah Ketegangan Soal Ukraina, Blinken Bertemu Lavrov

Hubungan NATO dan Rusia sedang memanas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Foto: AP/Mikhail Voskresensky/Pool Sputnik Kremlin
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

REPUBLIKA.CO.ID, RIGA -- Pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di pertemuan sela forum Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) Stockholm. Pertemuan Rabu (1/12) gelar ketika hubungan kedua negara memanas.

Hubungan Aliansi militer Barat dan Rusia sedang tegang karena Moskow menumpuk pasukan dekat perbatasan Ukraina. Namun sebaliknya Rusia menilai NATO menaruh persenjataan di perbatasan Rusia.

Baca Juga

Sebelum bertemu dengan Lavrov, Blinken menggelar pertemuan terpisah dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba. Kuleba mendesak NATO mempersiapkan sanksi ekonomi pada Rusia dan meningkatkan kerja sama dengan Ukraina. Hal ini disampaikan saat Kiev yang bekas bagian Uni Soviet itu kini ingin bergabung dengan Uni Eropa dan NATO.

Ukraina menjadi titik perselisihan Rusia dan negara-negara Barat. Mendorong hubungan kedua pihak berada di titik terendahnya sejak Perang Dingin berakhir tiga dekade yang lalu.

"Kami akan meminta sekutu-sekutu kami untuk bergabung dengan Ukraina dalam menyusun paket pencegahan," kata Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba saat tiba untuk bertemu dengan pejabat-pejabat NATO di Riga.

Ia mengatakan dalam paket ini NATO harus mempersiapkan sanksi-sanksi ekonomi untuk diberlakukan pada Rusia. "(Bila) Rusia memilih skenario terburuk," katanya.

Kuleba menambahkan NATO juga harus meningkatkan kerja sama militer dan pertahanan dengan Ukraina. Pada Selasa (30/11) kemarin NATO dan Amerika Serikat (AS) memperingatkan Moskow akan membayar harga mahal jika mereka menggelar agresi militer baru pada Ukraina.

"Setiap agresi Rusia pada Ukraina di masa depan akan menimbulkan harga mahal dan konsekuensi ekonomi dan politik serius bagi Rusia," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di hari pertama pertemuan dengan 30 sekutu NATO di Riga.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement