Rabu 01 Dec 2021 06:10 WIB

Menteri PUPR: 2 Bendungan di Jatim Jadi Pengendali Banjir

Kedua bendungan juga siap mendukung ketahanan pangan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Basuki menyebut, dua bendungan di Jatim akan jadi pengendali banjir.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Basuki menyebut, dua bendungan di Jatim akan jadi pengendali banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dua bendungan multifungsi di Jawa Timur yakni Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro pada Selasa (30/11). Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, bendungan tersebut selain untuk irigasi juga sebagai pengendali banjir dan air baku. 

"Bendungan Tugu, tiga hari yang lalu di sini terjadi hujan besar dan sebagian desa-desa yang ada di hilir Bendungan Tugu sudah tidak banjir lagi. Dengan demikian bendungan ini selain dimanfaatkan sebagai irigasi, bisa juga bermanfaat sebagai penyedia air baku dan pengendali banjir," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (30/11). 

Baca Juga

Bendungan Tugu di bawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) memiliki kapasitas tampung sekitar 12,1 juta meter kubik. Bendungan tersebut untuk memenuhi kebutuhan daerah irigasi seluas 1.250 hektare, penyediaan air baku sebesar 12 liter per detik, reduksi banjir sebesar 42.47 meter kubik per detik, dan memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro sebesar 0,4 megawatt. 

Sementara untuk Bendungan Gongseng, pembangunannya dibawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo yang memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi sawah seluas 6,191 hektare, penyediaan air baku 300 liter perdetik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,3 meter kubik perdetik serta sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 megawatt. 

Kedua bendungan tersebut menambah kapasitas yang sudah dibangun pemerintah di Indonesia. "Kedua bendungan telah siap dimanfatkan dalam rangka mendukung ketahanan pangan," kata dia. 

Jokowi mengharapkan kedua bendungan tersebut dapat meningkatkan aktivitas pertanian masyarakat. Dengan begitu, petani semakin sering menanam dan lebih produktif sehingga pendapatannya akan meningkat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement