Senin 29 Nov 2021 23:46 WIB

Mahasiswa UGM Ubah Belatung Jadi Pakan Kucing Berkualitas

Larva lalat mengandung protein 31,6 persen, lemak 16,7 persen, dan serat 2,9 persen.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ilham Tirta
Ulat maggot atau belatung black soldier fly (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Ulat maggot atau belatung black soldier fly (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Larva lalat atau belatung sering dianggap sebagai hewan menjijikkan yang biasa ditemukan di tempat sampah. Namun, di tangan sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mampu dimanfaatkan menjadi produk tinggi protein.

Empat orang mahasiswa Fakultas Peternakan UGM berhasil mengolah belatung lalat maggot black soldier fly (bsf) jadi pakan kucing. Mereka adalah Mira Tsurayya Masruroh, Iqbal Wahdan Salsabil, Fariz Jordan Fadillah, dan Dina Puspitasari.

Baca Juga

"Got Meat hadir sebagai solusi pakan kucing yang memiliki kandungan protein tinggi, namun tetap terjangkau serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani lokal," kata Iqbal lewat rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (29/11).

Iqbal menyebut, larva lalat diolah jadi tepung yang diolah menjadi pakan kucing Got Meat. Berdasarkan penelitian Iqbal dan rekannya, larva lalat BSF mengandung protein 31,6 persen, lemak 16,7 persen, serat 2,9 persen, dan kadar air 5 persen.

Selain kaya gizi, pakan hewan ini bisa diolah dengan varian seperti mackerel, chicken & vegetables recipe menyasar tingkatan usia kucing dewasa. Apalagi, banyak masyarakat yang rela merogoh kantong untuk mencukupi kebutuhan pakan kucing kesayangannya.

Meski begitu, hampir keseluruhan produk pakan kucing di pasaran didominasi oleh industri asing. Dengan adanya inovasi mahasiswa UGM ini, diharapkan masyarakat memiliki pilihan pakan kucing lain yang berkualitas dan terjangkau.

Iqbal menambahkan, pakan kucing yang mereka kembangkan menawarkan harga yang terbilang cukup terjangkau. Got Meat juga dikemas cukup modern lengkap dengan menggunakan ziplock dan pengamanan ganda melalui sealer.

"Sehingga mampu menjaga kualitas produk tetap baik dalam jangka waktu yang lebih lama," ujar Iqbal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement