Senin 29 Nov 2021 21:36 WIB

Rudal Hipersonik Rusia Zircon Berhasil Tepat Sasaran

Rudal hipersonik Rusia mampu melesat cepat melebihi kecepatan suara.

Rudal Rusia (ilustrasi).
Foto: Reuters
Rudal Rusia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW  -- Otoritas Rusia pada Senin mengeklaim tes rudal jelajah hipersonik Zircon milik mereka berhasil mengenai sasaran. Tes ini merupakan uji peluncuran kedua dalam dua pekan terakhir.

Peluncuran itu disanjung oleh Presiden Vladimir Putin sebagai bagian dari generasi baru sistem senjata yang tak tertandingi. "Rudal itu ditembakkan dari kapal perang Admiral Gorshkov di Laut Putih dan mencapai sasaran di laut sejauh 400 km lebih," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca Juga

Cuplikan video singkat memperlihatkan rudal tersebut menerangi langit malam dengan semburan cahaya putih. Amerika Serikat, China dan Korea Utara juga terlibat dalam perlombaan rudal hipersonik, generasi selanjutnya dari senjata jarak jauh yang lebih sulit terdeteksi dan dicegat.

Rudal hipersonik melesat dengan laju lebih dari lima kali kecepatan suara atau sekitar 6.200 km/jam di atmosfer. Putin mengumumkan sederet senjata hipersonik baru pada 2018. Dia mengklaim senjata-senjata itu mampu mencapai hampir semua tempat di dunia dan mampu menghindari perisai rudal yang dibangun oleh AS.

Selain senjata hipersonik, Rusia juga terus mengembangkan teknologi sistem pertahanan rudal udara. Setelah S-400 yang memicu perhatian Barat, kini Moskow akan memperkenalkan seri terbaru S-500.  

Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal November lalu mengatakan sistem pertahanan udara S-500 akan diperkenalkan ke angkatan bersenjata negara itu di tahun-tahun mendatang. Pembaruan ini menanggapi rencana Amerika Serikat (AS) untuk menyebarkan rudal jarak menengah dan pendek di Eropa.

"Ini diperlukan oleh situasi militer dan politik secara umum, termasuk meningkatnya intensitas penerbangan  NATO di dekat Rusia, dan munculnya kapal aliansi dengan senjata peluru kendali di perairan Baltik dan Laut Hitam,” kata Putin mengutip keberadaan kapal AS di Laut Hitam.

Keberadaan S-500 akan menambah unit pertahananan dari sistem keluarga S generasi sebelumnya yang terdiri dari 26 unit S-400 dan S-350 yang juga akan dikirimkan ke tentara Rusia.

Menurut Putin, rencana AS menempatkan rudal di Eropa menimbulkan bahaya dan ancaman besar tambahan bagi Rusia. Melihat itu, dia menegaskan, tentara Rusia harus mempertahankan kemampuan tempurnya yang tinggi dan diperlengkapi dengan baik untuk menjaga keseimbangan strategis.

Putin pun menuduh negara-negara lain mencoba untuk memecahkan keseimbangan, termasuk dengan mengerahkan elemen-elemen pertahanan rudal global di sekitar perbatasan Moskow. "Kami tidak dapat mengabaikan ancaman-ancaman ini terhadap keamanan Rusia dan kami akan merespons sesuai dengan situasi tersebut, secara memadai," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement