Senin 29 Nov 2021 19:40 WIB

Merah Putih Fund Bukti Keberpihakan pada Startup Lokal

Merah Putih Fund dapat menumbuhka semangat, motivasi dan ekosistem startup lokal.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Associate Director BUMN Research Group LMUI Toto Pranoto. Merah Putih Fund dinilai sebagai bentuk keberpihakan terhadap startup lokal.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Associate Director BUMN Research Group LMUI Toto Pranoto. Merah Putih Fund dinilai sebagai bentuk keberpihakan terhadap startup lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Associate Director BUMN Research Group LMUI Toto Pranoto mengatakan rencana peluncuran Merah Putih Fund pada Desember merupakan bentuk keberpihakan pemerintah dalam mendukung perusahaan rintisan atau startup Indonesia melalui pendanaan.

Toto menyebut Merah Putih Fund sebagai hal positif bagi BUMN untuk bisa mendorong startup lokal. "Tentu ada peluang bagi BUMN untuk investasi di startup global lainnya yang punya prospek bagus. Namun, kebijakan ini menunjukkan ada keberpihakan pada startup lokal," ujar Toto kepada Republika di Jakarta, Senin (29/11).

Baca Juga

Toto menilai kehadiran Merah Putih Fund dapat menumbuhkan semangat dan motivasi serta membentuk ekosistem startup lokal lebih baik. Karena ada jaminan pemerintah lewat BUMN untuk pengembangan bisnis. Meski begitu, Toto mengingatkan perlunya model bisnis yang sama-sama menguntungkan bagi BUMN dan startup.

"Jangan juga sampai investasi sembarangan yang bisa memunculkan potensi kerugian bagi BUMN, maka pilihan pendanaan pada startup yang sudah masuk periode growth bisa menjadi pilihan," ucap Toto.

Toto mengatakan Merah Putih Fund juga memberikan kesempatan besar bagi Telkom Grup untuk melakukan akselerasi transformasi sebagai menjadi perusahaan telekomunikasi digital dengan fokus pada tiga ranah bisnis digital, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services.

Toto menilai Telkom akan memiliki fungsi berbeda dengan himpunan bank negara (Himbara) dalam Merah Putih Fund, meski sama-sama mendapat tugas mendukung pendanaan sebagai investor di startup.

"Telkom Grup juga harus fokus mencari startup yang bisa menjadi kunci keberhasilan bisnis telco di bisnis over the top (OTT). Selama ini, baik Telkom maupun Telkomsel kurang terlalu bersinar dalam mengembangkan bisnis OTT, padahal ini adalah dagingnya bisnis telco" ungkap Toto.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement