Senin 29 Nov 2021 10:12 WIB

Emil Ungkap Dua Jurus Pendorong UMKM Naik Kelas

Ekspor Jatim mampu menjangkau pasar ASEAN hingga Uni-Eropa.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Emil Ungkap Dua Jurus Pendorong UMKM Naik Kelas (ilustrasi).
Foto: dok. Wakaf Tani
Emil Ungkap Dua Jurus Pendorong UMKM Naik Kelas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan dua cara penting yang harus dilakukan UMKM dalam mendorong kebangkitan perekonomian Jatim pada 2022. Menurut Emil, langkah pertama yang harus dilakukan para pelaku UMKM adalah dengan memberikan nilai tambah terhadap produk-produk yang dihasilkan.

"Kita bukan provinsi yang wilayahnya berlebih untuk dibagi, maka kita harus cari value added," kata Emil di Surabaya, Senin (29/11).

Menurutnya langkah tersebut dapat dilakukan dengan tidak bergantung pada sumber daya yang dimiliki di Jawa Timur. Tetapi bisa mengimpor sumber daya dari provinsi lain ataupun luar negeri, lalu mengolahnya menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah. Cara tersebut dinilai sebagai satu cara utama untuk memperbaiki neraca perdagangan dengan melakukan substitusi impor.

"Banyak impor bukan membeli barang untuk konsumsi, tetapi membeli bahan baku untuk diolah. Ini agar tergantung juga pada sumber daya kita untuk memproduksi sesuatu, tetapi mencari cara kreatif untuk mendapat sumber daya dan menjualnya kembali ke luar dengan nilai tambah," ujarnya.

 

Emil melanjutkan, nilai tambah tersebut juga dapat diberikan melalui unsur ekstrinsiknya. Salah satunya dengan memberikan nilai tambah industri lewat kemasan atau packaging yang menarik.

Emil melanjutkan, langkah kedua yang perlu dilakukan adapah dengan menggali potensi pasar ekspor. Hal tersebut menurutnya bukan tanpa sebab. Pasalnya, berdasarkan data BPS Jatim, ekspor non-migas Jatim per Oktober 2021 mencapai angka 95,28 persen. Di mana ekspor Jatim mampu menjangkau pasar ASEAN hingga Uni-Eropa.

"Dengan digitalisasi, kini terbuka peluang yang lebih besar. Sehingga, selepas kurasi dan riset pasar secara digital melalui marketplace, maka harus dilakukan riset secara menyeluruh," kata dia.

Emil pun mengimbau, agar para pelaku UMKM Jatim dapat sukses dalam segi ekspor. Termasuk di bidang riset terkait pasar negara yang ditarget, utamanya menyangkut supply and demand. Dirinya meminta agar hal tersebut harus betul-betul diperhatikan.

"Kalau kita bicara ekspor, kita harus paham pasarnya di mana dan bagaimana. Kita harus melakukan market testing dan market research ke negara-negara lain, apabila kita ingin melakukan penetrasi ke pasar internasional," kata dia.

Emil menambahkan, beberapa poin penting juga harus diperhatikan para pelaku UMKM jika ingin ekspornya membuahkan hasil dan berkelanjutan. Yakni melakukan standarisasi produk, target pasar, penguatan produk dan pengenalan pasar. Jika itu semua dilaksanakan, Emil yakin para pelaku UMKM Jatim dapat semakin menguatkan kontribusinya pada perekonomian di wilayah setempat.

"Kita harus menyalurkan dan menguatkan kemampuan UMKM Jatim agar menghasilkan energi yang sesuai. Kami optimistis di tahun 2022, ini bisa benar-benar membawa hasil yang nyata," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement