Senin 29 Nov 2021 08:19 WIB

Gasak Lazio 4-0 Buat Napoli Nyaman di Kursi Capolista

Hasil ini membuat Napoli unggul tiga poin dari peringkat kedua, AC Milan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Para pemain Napoli merayakan gol Piotr Zielinski (kanan) pada laga Serie A melawan Lazio di Stadion Diego Armando Maradona, Senin (29/11) dini hari WIB. Napoli menang telak 4-0.
Foto: EPA/Cesare Abbate
Para pemain Napoli merayakan gol Piotr Zielinski (kanan) pada laga Serie A melawan Lazio di Stadion Diego Armando Maradona, Senin (29/11) dini hari WIB. Napoli menang telak 4-0.

REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Napoli membekuk Lazio empat gol tanpa balas dalam pertandingan Serie A di Stadion San Paolo, Senin (29/11) dini hari WIB. Kemenangan tersebut membawa mereka tetap duduk di puncak klasemen.

Pelatih Napoli Luciano Spaletti memuji sikap pemainnya saat mendominasi permainan. Menurut Spaletti, pasukannya terlihat ingin mempertahankan bola selama mungkin untuk menguasai permainan. Spaletti melihat, skuadnya benar-benar menikmati permainannya sendiri dan tak hanya ingin bermain demi hasil akhir.

Baca Juga

Dries Mertens tampil mengesankan sebagai penyerang tengah yang menggantikan Victor Osimhen karena cedera. Mertens mencetak dua gol spektakuler usai gol pembuka Piotr Zielinski. 

Fabian Ruiz kemudian menambah gol keempat Napoli. Suasana kemenangan tersebut semakin istimewa karena setahun setelah kematian legenda mereka Diego Maradona dan dibukanya patung ikon ukuran kecil.

“Ini adalah penampilan terbaik kami, terutama setelah beberapa penampilan yang tidak memenuhi standar kami, jadi itu berarti kami mengalahkan klub besar seperti Lazio dengan cara ini,” kata Spaletti dilansir dari football Italia.

Mertens, menurut Spaletti, membawa kualitas kepada tim dalam penyelesaian akhir. Namun secara keseluruhan Spalleti memuji kinerja tim dengan penguasaan bola dan umpan-umpan pendek yang cepat. Zielinski menemukan kualitas dalam teknik. Oleh karena itu, Spaletti menegaskan orang lain harus jeli untuk mencari pemain Napoli yang bermain buruk di laga tersebut.

“Kami sempurna dalam pilihan, di mana untuk mengedarkan bola dan Lazio berjuang untuk menutup kami. Itu bisa menjadi permainan yang berbeda, yang kami lihat baru-baru ini ketika kami tidak membuat keputusan yang tepat, tetapi saya melihat hal-hal hebat malam ini,” kata dia.

Spaletti kemudian ditanya apakah mentalitas tim telah tumbuh dan kepercayaan diri mereka berada di level yang tepat setelah unggul tiga poin atas Milan di puncak klasemen? Ia tak menjawab secara terbuka. Tetapi ia mengatakan baru dalam laga tersebut pemainnya tak terburu-buru menyelesaikan pertandingan.

Ia menambahkan jika setiap pemain berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya maka, semuanya akan berjalan dengan indah. Dukungan dari penggemar juga memberikan kekuatan tambahan luar biasa.

Atmosfer pertandingan juga terasa istimewa dengan kembalinya suporter Napoli, Curva kembali ke stadion setelah sebelumnya memboikot pertangan sebagai aksi protes terhadap pembatasan karena Covid-19.

“Sejak saya tiba, Anda bisa mengatakan di Napoli mereka membutuhkan pahlawan sepakbola untuk dipuji. Mereka tidak menahan sentimen mereka yang penuh gairah dan kemenangan kami memberikan kegembiraan bagi orang-orang Napoli,” ujar Spaletti.

 

Sarri kesal

Di sisi lain, pelatih Lazio Maurizio Sarri kesal dengan performa pasukannya. Dia mengatakan, Lazio sebenarnya membuat progres dari satu laga ke laga lainnya.

Namun, ia mencatat setelah tampil baik dalam lima laga, tiba-tiba performa pasukannya menukik.

"Buruknya kami kian nyata di depan Napoli. Bagi saya, Napoli adalah tim terbaik di Liga Italia Serie A saat ini," ujar Sarri.

Mantan pelatih Napoli ini mengkritisi kinerja pasukannya yang terlambat masuk ke ritme permainan dalam 10 menit awal. Konsekuensinya, Napoli bisa mencetak gol-gol cepat.

"Kami melakukan tekanan-tekanan yang terlambat melawan tim yang senang menguasai bola. Selain lambat, kami pun tak melakukannya secara kolektif. Kami malah melakukannya secara individu," kata Sarri.

Hasil ini membuat Lazio tertahan di peringkat kedelapan dengan 21 angka. Dari 14 laga, Lazio sudah lima kali menelan kekalahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement