Senin 29 Nov 2021 07:42 WIB

Anis Matta: Warga Jabar Sebagai Pemilih Cerdas

Warga Jabar sangat terbuka terhadap berbagai ide dan pemikiran dalam berbangsa.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Anis mengatakan, masyarakat Jawa Barat lebih terbuka terhadap berbagai informasi termasuk mengenai politik.
Foto: Istimewa
Anis mengatakan, masyarakat Jawa Barat lebih terbuka terhadap berbagai informasi termasuk mengenai politik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Warga Jawa Barat dianggap sebagai pemilih yang cerdas. Menurut Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, hal tersebut terbukti, dengan tidak adanya partai politik yang mampu memenangkan pemilu dua kali berturut-turut di Jabar selama masa reformasi.

"Tidak ada partai yang menang dua kali berturut-turut di Jawa Barat. Artinya pemilih di Jawa Barat pemilih cerdas," ujar Anis saat menggelar safari politik bertajuk 'Bandung Ngawangkong', di Bandung, Ahad (28/11).

Anis mengatakan, masyarakat Jawa Barat lebih terbuka terhadap berbagai informasi termasuk mengenai politik. Salah satunya karena letaknya yang dekat dengan ibu kota negara. "Jadi masyarakat Jawa Barat ini paling cepat responsnya terhadap isu-isu nasional," katanya.

Selain itu, Anis menilai, warga Jawa Barat pun sangat terbuka terhadap berbagai ide dan pemikiran dalam berbangsa dan bernegara. Hal ini terlihat dari sejarah yang pernah terjadi di Jawa Barat saat berkembangnya Negara Islam Indonesia (DI/TII). Jawa Barat pun, menjadi awal mula berkembangnya Marhaenisme yang digagas Soekarno.

"Di Jawa Barat pernah berkembang ide kanan, juga ide kiri. Artinya masyarakat Jawa Barat terbuka terhadap ide-ide apapun yang disampaikan kepada mereka," katanya.

Anis kemudian memuji warga Jawa Barat karena hal ini merupakan tipikal masyarakat demokrasi. "Masyarakat demokrasi membutuhkan pemimpin yang mampu meyakinkan, bukan yang mampu memaksa," katanya.

Oleh karena itu, menurut Anis, pemilih di Jawa Barat membutuhkan partai politik yang mampu meyakinkan akan masa depan yang baik. Warga Jawa Barat pun tidak bisa digiring secara sederhana tapi perlu diyakinkan. "Itu sebenarnya karakter dasar dari masyarakat demokrasi," katanya. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement