Sabtu 27 Nov 2021 20:30 WIB

Pelaku Pariwisata Diingatkan Pentingnya Eling lan Ngelingake

Cegah penularan Covid-19 dental gerakan 'eling lan ngelingake'

Rep: bowo pribadi/ Red: Muhammad Subarkah
Pengunjung memotret Candi Borobudur dari zona 2 kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/6/2021). Menindaklanjuti surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 9 Tahun 2021 tentang kebijakan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan dan penanganan COVID-19, Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup sementara kawasan zona 1 Candi Borobudur mulai tanggal 23 Juni sampai 2 Juli mendatang.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Pengunjung memotret Candi Borobudur dari zona 2 kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/6/2021). Menindaklanjuti surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 9 Tahun 2021 tentang kebijakan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan dan penanganan COVID-19, Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup sementara kawasan zona 1 Candi Borobudur mulai tanggal 23 Juni sampai 2 Juli mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Para pelaku dan pengelola daya tarik wisata (DTW) yang ada di Jawa Tengah diingatkan komitmennya dalam mengoptimalkan langkah- langkah pencegahan penularan Covid-19, dalam kegiatannya.

Komitmen tersebut pengelola DTW tersebut sangat penting, agar berbagai kegiatan pariwisata --yang sudah mulai menggeliat kembali di Provinsi Jawa Tengah-- tetap aman dari risiko penularan.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengungkapkan, di tengah kondisi pandemi yang relatif membaik dan berbagai pelonggaran kegiatan masyarakat sudah diberikan oleh Pemerintah, tak terkecuali di sektor pariwisata.

Terkait hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah juga terus menggencarkan gerakan ‘Eling lan Ngelingke’ (red; saling ingat dan mengingatkan) tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19, di tempat wisata atau pusat keramaian umum lainnya. 

Tujuannya tak lain agar segenap elemen masyarakat –tak terkecuali para pelaku dan pengelola DTW—tetap konsisten dan patuh untuk menegakkan protokol kesehatan, dalam mengendalikan kasus Covid-19 di Jawa Tengah.

“Kalau kita mau saling mengingatkan di masa pandemi Covid-19 ini, insya Allah Covid-19 akan bisa dikendalikan di Jawa Tengah,” ungkapnya, saat mengunjungi DTW Eling Bening, di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (27/11).

Untuk itu, Taj Yasin berharap para pelaku wisata maupun pengelola wisata untuk saling mengingatkan dalam hal kedisiplinan serta kepatuhan penerapan protokol kesehatan di lingkungannya.

Eling lan Ngelingke atau ingat dan saling mengingatkan, untuk menerapkan protokol kesehatan, lanjutnya, sangat penting agar semua Kegiatan pariwisata di Jawa Tengah dapat berjalan dengan aman dan tidak menjadi pusat penularan Covid-19. 

Menurut wagub, potensi pariwisata di Jawa Tengah sangat beragam, baik wisata alam pegunungan, wisata bahari dan lainnya, yang membentang dari ujung barat dan selatan Jawa Tengah.

Pun demikian juga wisata sejarah serta atraksi wisata buatan seperti halnya Eling Bening. Seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Jawa Tengah, sektor pariwisata yang sebelumnya sempat vakum telah menggeliat kembali.

Sehingga akan dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, mengingat sector pariwisata juga berkaitan erat dengan sektor perekonomian yang lain, seperti UMKM dan sebagainya.

Karena itu, lanjutnya, para pelaku pariwisata dan pengunjung harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, baik dalam hal disiplin memakai masker dan menghindari kerumunan, patuh dalam pembatasan jumlah pengunjung maupun jam operasional.

Juga dalam hal penerapan SOP pencegahan lainnya, seperti konsisten dalam penerapan PeduliLindungi, demi keamanan dan kenyamanan dalam berkegiatan di tempat wisata maupun tempat keramaian umum lainnya.

“Monggo silakan berwisata, tetapi kalau berwisata tolong disiplin protokol kesehatannya, kalau ada wisatawan yang berkunjung tidak memakai masker tolong diingatkan untuk dipakai maskernya dan pastikan tidak terjadi kerumunan pengunjung,” lanjutnya.

Wagub juga mengingatkan kepada para pegiat pariwisata dan pengelola wisata agar berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat, sebelum membuka atau memulai kegiatan  wisata yang dikelolanya.

“Hal yang penting lainnya untuk diperhatikan adalah didiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, memperhatikan perkembangan level daerah serta menerapkan program aplikasi PeduliLindungi,” tegas Taj Yasin.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement