Sabtu 27 Nov 2021 16:25 WIB

Utusan Menlu AS akan Kunjungi Empat Negara ASEAN

Presiden AS Joe Biden ingin tingkatkan keterlibatan di ASEAN dalam hadapi China.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Dalam gambar yang dirilis oleh KTT ASEAN Brunei, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dalam pertemuan virtual KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan para pemimpin negara-negara anggota pada Selasa, 26 Oktober 2021. Para pemimpin Asia Tenggara memulai KTT tahunan mereka tanpa Myanmar pada hari Selasa di tengah kebuntuan diplomatik atas pengecualian pemimpin negara yang diperintah militer dari pertemuan kelompok itu. Sebuah kotak kosong Myanmar terlihat di bawah kedua dari kanan.
Foto: KTT ASEAN Brunei melalui AP
Dalam gambar yang dirilis oleh KTT ASEAN Brunei, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dalam pertemuan virtual KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan para pemimpin negara-negara anggota pada Selasa, 26 Oktober 2021. Para pemimpin Asia Tenggara memulai KTT tahunan mereka tanpa Myanmar pada hari Selasa di tengah kebuntuan diplomatik atas pengecualian pemimpin negara yang diperintah militer dari pertemuan kelompok itu. Sebuah kotak kosong Myanmar terlihat di bawah kedua dari kanan.

REPUBLIKA.CO.ID, ASHINGTON -- Asisten Menteri Luar Negerk Amerika Serikat (AS) untuk Asia Timur, Daniel Kritenbrink akan mengunjungi empat negara Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Kunjungan ini dilakukan setelah Presiden Joe Biden berjanji meningkatkan keterlibatan dengan Asia Tenggara, terutama dalam menghadapi pengaruh China.

Kritenbrink akan memulai tur empat negara di Asia Tenggara mulai Sabtu (27/11) hingga 4 Desember. Dalam kunjungannya Kritenbrink akan menegaskan kembali komitmen AS untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan global dan regional.

Baca Juga

"Kritenbrink juga menekankan dukungan AS untuk tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik," ujar pernyataan Departemen Luar Negeri AS merujuk pada sikap China yang semakin tegas di Indo-Pasifik.

Kritenbrink juga akan membahas tantangan hak asasi manusia, dan berusaha untuk meningkatkan kerja sama dalam perubahan iklim. Termasuk membahas upaya menekan pemerintah militer Myanmar menghentikan kekerasan  dan membuka akses kemanusiaan tanpa hambatan.

"Dia juga akan membahas bagaimana memperkuat hubungan ekonomi dan membangun kembali (perekonomian) dari pandemi Covid-19," ujar Departemen Luar Negeri AS.

Bulan lalu, Biden melakukan pertemuan secara virtual dengan para pemimpin ASEAN. Ini merupakan pertemuan pertama dalam empat tahun setelah Washington menjalin hubungan tingkat tinggi dengan ASEAN.

Dalam pertemuan itu, Biden berjanji untuk mendukung ASEAN dalam membela kebebasan laut dan demokrasi. Dia juga mengatakan Washington akan memulai pembicaraan tentang pengembangan kerangka ekonomi regional.

Para pengamat menilai, pertemuan tersebut merupakan strategi Biden untuk melakukan pendekatan dengan Asia. Pendekatan ini sebelumnya tidak dilakukan oleh mantan Presiden Donald Trump, sejak AS keluar dari pakta perdagangan regional.

Pendahulu Kritenbrink dalam pemerintahan Obama, Daniel Russel, mengatakan, pertanyaan kunci bagi ASEAN adalah apakah Amerika Serikat benar-benar memiliki strategi ekonomi yang layak untuk kawasan tersebut.

“Janji untuk membahas cara-cara memperkuat keterlibatan ekonomi AS dengan negara-negara ASEAN adalah musik di telinga mereka, bahkan jika mereka mungkin diremehkan oleh kerangka ekonomi sejauh ini,” kata Russel.

Meski melakukan perjalanan me ASEAN, Kritenbrink tidak akan mengunjungi Kamboja, yang telah bergeser semakin dekat ke China. Russel mengatakan, Kritenbrink kemungkinan akan mengunjungi negara-negara ASEAN lainnya dalam waktu dekat. Russel mencatat ibu kota Indonesia, Jakarta adalah rumah bagi markas permanen ASEAN. “Mengunjungi markas ASEAN di Jakarta akan memberinya kesempatan untuk memulai pembicaraan itu,” kata Russel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement