Sabtu 27 Nov 2021 12:27 WIB

Pemkot Magelang Tekan Kekerdilan dengan Gerakkan Masyarakat

Saat ini tercatat ada 62 kasus kekerdilan di Magelang.

Kader Posyandu mengukur tinggi badan anak dalam program percepatan pencegahan stunting (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Kader Posyandu mengukur tinggi badan anak dalam program percepatan pencegahan stunting (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pemerintah Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah menggerakkan berbagai elemen masyarakat untuk menekan angka kekerdilan di daerah itu. Diharapkan terwujud sumber daya manusia yang lebih berkualitas pada masa mendatang di daerah itu.

"Upaya pencegahan pun terus dilakukan oleh segenap elemen, tidak hanya dinas terkait, tapi juga masyarakat," kata Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz dalam keterangan tertulis diterima di Magelang, Sabtu (27/11).

Baca Juga

Sejauh ini, ujar dia, tercatat 62 kasus kekerdilan di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu. Ia mengharapkan angka tersebut terus berkurang setiap tahun melalui penanganan yang saksama melibatkan berbagai instansi terkait dan masyarakat.

"Bagaimana kita siapkan generasi baru terbaik kalau masih ada stunting (kekerdilan). Kalau masih ada stunting, menunjukkan kesehatan di kota tidak bagus. Harus kita tekan sampai nol dengan program-program terbaik," ujarnya.

Aziz yang juga seorang dokter itu mengatakan, kekerdilan adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam kurun waktu lama sehingga tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Maka, pencegahannya adalah sedini mungkin memberikan asupan gizi yang cukup kepada anak.

Ia mengharapkan Kampung KB dapat membantu pencegahan kekerdilan, sedangkan para relawan ikut menangani dan menjaga agar tercipta keluarga berkualitas. Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Intan Suryahati optimistis kasus kekerdilan di daerah itu dapat teratasi dengan melibatkan berbagai instansi terkait dan masyarakat.

"Kita kolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP4KB), juga Tim Penggerak PKK dan elemen masyarakat sampai ke tingkat bawah," katanya.

Kepala DP4KB Kota Magelang, Khudoifah mengatakan, penanganan kekerdilan menjadi salah satu fokus kegiatan di Kampung KB. Dia menyebut, 20 persen dari total anggaran kegiatan di Kampung KB untuk penanganan kekerdilan.

"Bersama-sama kita tekan kasus stunting sampai nol. Dengan adanya Kampung KB ini memang diharapkan dapat membantu menangani kasus stunting ini dengan baik," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement