Ahad 28 Nov 2021 07:09 WIB

Oleh-oleh Kepala Daerah dari Luar Negeri

Kunjungan pejabat ke luar negeri jangan hanya untuk jalan-jalan.

Foto udara proyek pembangunan Kawasan Subang Smartpolitan di samping Tol Cipali di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Kawasan Subang Smartpolitan merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam rencana Pemprov Jawa Barat dalam mengembangkan kawasan Metropolitan Rebana.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Kawasan Subang Smartpolitan di samping Tol Cipali di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Kawasan Subang Smartpolitan merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam rencana Pemprov Jawa Barat dalam mengembangkan kawasan Metropolitan Rebana.

Oleh : Muhammad Fakhruddin, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Dahulu ketika mendengar berita pemimpin atau wakil rakyat melakukan kunjungan ke luar negeri yang terbersit di benak saya adalah mereka hanya pelesiran. Karena biasanya agendanya hanya studi banding atau menjadi peserta event internasional di suatu negera.

Bahkan ada anggapan bahwa para pemimpin dan wakil rakyat yang menghadiri acara internasional tersebut hanya bisa manggut-manggut saja menjadi peserta pasif. Hal ini bisa dipahami karena kendala bahasa yang memang jarang dikuasi oleh para politikus yang menjadi pemimpin atau wakil rakyat. Belum lagi mental inlander yang mungkin menghantui mereka ketika berhadapan dengan orang bule. Itu dulu!

Sekarang, para pemimpin dan wakil rakyat, khususnya kepala daerah dituntut harus bisa mencari peluang investasi ke luar negeri untuk memajukan daerahnya. Dari sejumlah kepada daerah, baik itu tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sepertinya hanya beberapa orang saja yang terbiasa menjalin hubungan internasional. Jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Sebut saja mantan wali kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan terakhir yang baru pulang dari luar negeri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil memenuhi undangan Arkitech International B.V untuk memaparkan peluang dan potensi investasi serta kerja sama di Jabar. Dalam pertemuan yang berlangsung di Amsterdam, Belanda, Arkitech International B.V mengajak mitranya untuk mendengarkan dan mengetahui peluang dan potensi investasi di Jabar langsung dari Ridwan Kamil.

Pada kesempatan itu, Ridwan Kamil menjelaskan, ada sejumlah peluang dan potensi investasi di Jabar. Salah satunya adalah Kawasan Rebana. Keunggulan Kawasan Rebana adalah 13 kawasan industri baru yang akan membangkitkan laju pertumbuhan ekonomi di Jabar maupun nasional.

Selain itu, Ridwan Kamil pun menjelaskan tiga hal yang menjadi keunggulan Jabar dalam hal investasi. Pertama, infrastruktur Jabar akseptabel. Hal itu akan memudahkan mobilitas investor dalam menjalankan usahanya.

Di tempat lain, Ridwan Kamil juga memaparkan kemajuan penanganan Sungai Citarum dan upaya penanganan sampah di Jabar di “Panel Dialogue: Scaling Up Governance and Collaborative Actions In Combinating Marine Plastic Litter Towards Climate Actions In Indonesia” yang merupakan rangkaian KTT Pemimpin Dunia COP26, Selasa (2/11).

Para panelis dialog  di Venue Indonesia Pavilion at COP 26-UNFCCC, Glasgow, Skotlandia memuji upaya Ridwan Kamil dalam memulihkan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Ridwan Kamil juga sempat melakukan pertemuan bisnis dengan The Warrior Group di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (3/11). The Warrior Group sendiri adalah salah satu penyedia industri petualang (adventure tourism) terkemuka di dunia yang memiliki banyak proyek di Timur Tengah.

The Warrior Group akan bekerja sama dengan UPC Renewables untuk membuka destinasi wisata petualang di Sukabumi, tepatnya di kebun angin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang tengah dibangun. Proyek PLTB Sukabumi diperkirakan akan menjadi proyek PLTB terbesar di Indonesia (dan ASEAN) yang mendukung pembangunan daerah Jabar yang bersinergi dengan komunitas lokal.

Di lahan yang sama juga akan dibangun wisata olahraga adrenalin outdoor, dengan tujuan untuk mengembangkan destinasi wisata baru, yang akan mengintegrasikan keberlanjutan ekonomi, lingkungan, dan budaya bagi masyarakat lokal.

Alhasil, Ridwan Kamil membawa oleh-oleh hasil kunjungan luar negeri tersebut. Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, membawa sejumlah kerja sama hasil dari perjalanan dinas luar negeri selama sepekan ke Belanda, Glasgow dan Dubai pada awal November lalu.

Salah satunya, investor asal Belanda yang ingin berinvestasi dalam proyek rumah sakit dengan konsep Public Private Partnership (PPP). Selain itu, seperti diceritakan di atas, investor asal Dubai melirik sektor pariwisata outdoor di Jawa Barat. Menurut analisa investor Dubai, Jabar punya objek wisata sangat lengkap. Lalu, Pemerintah Galsgow akan membantu Jawa Barat dalam membangun Politeknik Maritim di Patimban, Subang. Hal itu, dilakukan sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia menyambut hadirnya Pelabuhan Patimban.

Proyek besar yang dibidik dari investor Timur Tengah, adalah proyek pembangunan Metropolitan Rebana dan Jabar selatan yang telah mendapatkan kepastian hukum lewat Perpres Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

Upaya jemput bola untuk meraih investasi seperti yang dilakukan oleh Kang Emil ini patut ditiru oleh kepala daerah yang lain. Mungkin banyak kepala daerah lainnya yang sering ke luar negeri namun tidak terdengar jelas tujuan dan hasilnya. Di era seperti sekarang ini rasanya tidak terlalu sulit untuk membuka jaringan ke luar negeri, apalagi banyak warga negara Indonesia yang sudah berdiaspora di sana.

Kalaupun ada kepala daerah yang memiliki kendala bahasa, hal tersebut bisa diatasi dengan memanfaatkan jasa penerjemah yang memang banyak tersedia di negara tujuan. Tinggal mental, keberanian dan kemauan kepala daerah tersebut untuk membangun hubungan internasional.

Oleh karena itu, kepala daerah dituntut untuk memiliki cara pandang mendunia. Sebab, di era globalisasi seperti saat ini mau tidak mau seorang kepala daerah dituntut untuk berfikir global sekalipun bertindak lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement