Sabtu 27 Nov 2021 02:52 WIB

Angkatan Udara Jerman Mulai Bantu Pindahkan Pasien Covid-19

RS di wilayah timur dan selatan Jerman memperingatkan mereka akan kehabisan ranjang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Tenaga medis mengangkut pasien COVID-19 ke dalam medevac Airbus Angkatan Udara Jerman untuk pindah ke Muenster-Osnabrueck, di Memmingen, Jerman, 26 November 2021.
Foto: EPA-EFE/PHILIPP GUELLAND
Tenaga medis mengangkut pasien COVID-19 ke dalam medevac Airbus Angkatan Udara Jerman untuk pindah ke Muenster-Osnabrueck, di Memmingen, Jerman, 26 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Angkatan Udara Jerman akan mulai membantu memindahkan pasien Covid-19 di wilayah kritis. Langkah ini diambil saat pemerintah memperingatkan situasi pandemi Covid-19 di negara itu semakin serius.

Menanggapi lonjakan kasus infeksi, Menteri Kesehatan Jerman Jens Sphan mengatakan demi menahan penyebaran virus, kontak antarwarga harus dikurangi. "Situasinya sangat amat serius, lebih serius dibandingkan titik mana pun selama pandemi," katanya, Jumat (26/11).

Baca Juga

Spahn mengatakan Jerman telah menggelar pemindahan pasien skala besar untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 di mulai pada awal 2020. Kantor berita Jerman, DPA melaporkan pesawat evakuasi medis Luftwaffe A310 akan menerbangkan pasien sakit parah di kota-kota selatan Memmingen ke negara bagian North Rhine-Westphalia.

Rumah-rumah sakit di wilayah selatan dan timur Jerman memperingatkan mereka kehabisan ranjang unit gawat darurat karena banyaknya pasien Covid-19 gejala parah. Badan pengendalian penyakit Jerman mengonfirmasi 76.414 kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir.

Lembaga kesehatan pemerintah Jerman, Robert Koch Institute mengatakan kasus kematian terkait virus Corona bertambah 357. Sehingga total pasien Covid-19 yang meninggal dunia sejak awal pandemi menjadi  100.476.  

Pemerintah Jerman merespons virus Corona varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan. Spahn mengatakan pesawat-pesawat yang datang dari negara itu hanya boleh memindahkan warga negara Jerman. Pelancong harus menjalani karantina selama 14 hari baik yang sudah divaksin atau belum.

"Hal terakhir yang kami butuhkan adalah varian baru yang akan menambah semakin banyak masalah," kata Spahn.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement