Sabtu 27 Nov 2021 02:14 WIB

Paus Fransiskus Janji Bantu Lebanon Bangkit

Paus Fransiskus bertemu PM Mikati sekitar 20 menit.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Paus Fransiskus.
Foto: AP/Gregorio Borgia
Paus Fransiskus.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Paus Fransiskus berjanji melakukan segala daya untuk membantu Lebanon bangkit kembali. Hal ini dikatakan usai melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Lebanon  Najib Mikati pada Kamis (25/11) waktu setempat.

Paus Fransiskus dan PM Najib Mikati bertemu secara pribadi selama sekitar 20 menit. Keduanya membahas krisis ekonomi dan sosial yang menghancurkan Lebanon. "Lebanon adalah sebuah negara, sebuah pesan dan bahkan janji yang layak diperjuangkan," kata Paus Fransiskus kepada delegasi Lebanon setelah pertemuan pribadi tersebut.

"Saya meyakinkan Anda akan doa saya, kedekatan saya, dan janji saya untuk bekerja secara diplomatis dengan negara-negara agar mereka bersatu dengan Lebanon untuk membantunya bangkit kembali," katanya.

Dampak dari keruntuhan keuangan Lebanon pada 2019 telah membuat sebagian besar negara berada dalam kemiskinan. Sementara donor asing menuntut audit bank sentral dan reformasi keuangan sebelum mereka mengeluarkan dana.

Badan-badan PBB telah memperingatkan bencana sosial. Sebuah laporan mengatakan bahwa lebih dari separuh keluarga di Lebanon memiliki setidaknya satu anak yang melewatkan makan di tengah memburuknya kondisi kehidupan secara dramatis.

Krisis yang tampaknya tidak pernah berakhir telah menenggelamkan mata uang Lebanon lebih dari 90 persen. Kondisi ini menyebabkan kemiskinan meroket dan menyebabkan banyak orang Lebanon beremigrasi.

Pemerintahan Mikati akhirnya terbentuk setelah satu tahun konflik politik memperebutkan kursi kabinet yang hanya memperburuk krisis. Pada Agustus bertepatan pada peringatan pertama ledakan bahan kimia besar di pelabuhan Beirut yang menewaskan 200 orang dan menyebabkan kerugian miliaran dolar, Paus Fransiskus berjanji untuk mengunjungi Lebanon segera setelah situasi memungkinkan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement