Jumat 26 Nov 2021 20:12 WIB

Kuartal III, Telkom Bukukan Laba Bersih Tumbuh Double Digit

Transformasi digital & layanan indihome jadi motor pertumbuhan Telkom di Kuartal III

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatatkan kinerja yang memuaskan dengan angka pertumbuhan laba bersih double digit pada Kuartal III/2021. Hingga September 2021, laba bersih konsolidasian perseroan mencapai Rp 18,9 triliun atau tumbuh 13,1 persen year on year.
Foto: Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatatkan kinerja yang memuaskan dengan angka pertumbuhan laba bersih double digit pada Kuartal III/2021. Hingga September 2021, laba bersih konsolidasian perseroan mencapai Rp 18,9 triliun atau tumbuh 13,1 persen year on year.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatatkan kinerja yang memuaskan dengan angka pertumbuhan laba bersih double digit pada Kuartal III/2021. Hingga September 2021, laba bersih konsolidasian perseroan mencapai Rp 18,9 triliun atau tumbuh 13,1 persen year on year.

Perseroan mencatat pendapatan konsolidasian Rp 106,0 triliun atau tumbuh 6,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) perseroan pun tumbuh sebesar 8,1 persen YoY menjadi Rp 57,9 triliun. 

Margin EBITDA dan margin laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 54,6 persen dan 17,8 persen per kuartal III/2021. Pencapaian ini merupakan output dari komitmen dan konsistensi langkah transformasi Telkom untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang mulai berbuah manis. 

Layanan fixed broadband IndiHome menjadi motor pertumbuhan kinerja perseroan, disusul dengan digital bisnis Telkomsel yang kian menguat dari waktu ke waktu.

Pada segmen Mobile, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan kuartal III/2021 sebesar Rp 65,12 triliun dengan pertumbuhan laba bersih 7,8 persen YoY. Pendapatan bisnis digital Telkomsel mencapai Rp 50,5 triliun atau tumbuh 6,0 persen YoY dengan kontribusi terhadap total pendapatan meningkat dari 73,2 persen pada kuartal III/2020 menjadi 77,5 persen pada periode yang sama tahun ini. 

Pencapaian ini didukung oleh basis pelanggan yang terus meningkat mencapai 173,5 juta pelanggan atau tumbuh 2,0 persen YoY, dengan pengguna mobile data sebanyak 120,9 juta pelanggan (tumbuh 3,0 persen YoY). Lalu lintas data tumbuh signifikan 50,4 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi 9.812 Petabyte, dengan total konsumsi data 10.059 Megabyte per pelanggan data atau tumbuh 38,6 persen YoY. 

Pembangunan infrastruktur secara agresif terus dilakukan agar layanan digital Telkomsel berjalan optimal. Pada September 2021, Telkomsel membangun 132.293 Base Tranceiver Station (BTS) berbasis 4G. 

Total BTS yang dimiliki hingga akhir kuartal III/2021 mencapai 245.710 unit atau tumbuh 7,6 persen YoY yang 79,5 persen di antaranya adalah BTS 3G/4G yang tumbuh 9,7 persen dibanding kuartal III/2020.

Pada segmen Consumer, pendapatan IndiHome tumbuh 21,9 persen YoY menjadi Rp 19,6 triliun dengan EBITDA margin IndiHome yang kian meningkat menjadi 50,0 persen pada akhir kuartal III/2021. Hal ini didorong penambahan 450 ribu pelanggan baru sehingga total pelanggan IndiHome pada akhir September 2021 mencapai 8,47 juta atau tumbuh 9,2 persen YoY. 

ARPU IndiHome mengalami peningkatan dari Rp 270 ribu pada kuartal II/2021 menjadi Rp 274 ribu pada kuartal III/2021. Peningkatan ARPU dipengaruhi oleh pendapatan dari

add-ons yang tumbuh cukup besar terhadap pendapatan IndiHome. Untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan, IndiHome secara kontinyu melakukan pengayaan konten melalui  kerja sama strategis dengan penyedia konten (content provider) global, seperti Viu, layanan video streaming beragam tayangan Asia. IndiHome juga menambahkan kanal Neptune TV, kanal dokumenter kehidupan laut yang bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Hingga September 2021, segmen Enterprise mencatat kinerja yang kian membaik dan mengesankan dengan pendapatan Rp 13,8 triliun atau tumbuh 20,5 persen YoY, dimana layanan IT dan solusi konektivitas untuk korporasi masih menjadi kontributor terbesar. Sementara itu, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 10,5 triliun atau tumbuh 2,6 persen YoY dikarenakan pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi, data center dan A2P services.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement