Jumat 26 Nov 2021 04:11 WIB

Perluas Akseptansi Pembayaran Digital 

Indeks elektronifikasi transaksi Pemprov Jakarta tertinggi di Indonesia 

Dorong penerapan inklusi keuangan di DKI Jakarta, Bank DKI meluncurkan JakOne Abank di Pasar Santa, Jakarta Selatan yang menjadi projek percontohan digitalisasi pasar melalui program SIAP QRIS yang diusung Bank Indonesia.
Foto: Bank DKI
Dorong penerapan inklusi keuangan di DKI Jakarta, Bank DKI meluncurkan JakOne Abank di Pasar Santa, Jakarta Selatan yang menjadi projek percontohan digitalisasi pasar melalui program SIAP QRIS yang diusung Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dorong penerapan inklusi keuangan di DKI Jakarta, Bank DKI meluncurkan JakOne Abank di Pasar Santa, Jakarta Selatan yang menjadi projek percontohan digitalisasi pasar melalui program SIAP QRIS yang diusung Bank Indonesia. Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy menyampaikan JakOne Abank merupakan layanan perbankan tanpa kantor.

Bank DKI hadir melalui agen dengan menggunakan perangkat Mobile Point of Sale (MPOS) untuk pembayaran pajak dan retribusi, pembayaran tagihan. "Dengan menjadi JakOne Abank, nasabah/pedagang yang menjadi agen dapat melayani berbagai transaksi perbankan dari masyarakat dan mendapatkan komisi dari setiap transaksi," ujarnya di Jakarta. 

Menurut Fidri, Bank DKI terus berinovasi melalui JakOne Abank untuk bersinergi dengan semua pasar yang dikelola Pasar Jaya. Terutama mendukung UMKM melangkah ke digitalisasi. “Semoga peluncuran JakOne Abank yang didukung SIAP QRIS ini dapat menghadirkan manfaat bagi kita semua terutama bagi pelaku UMKM," katanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyampaikan sejalan dengan digitalisasi di berbagai sektor, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyambut baik kolaborasi Bank Indonesia dengan Bank DKI dan Perumda Pasar Jaya dalam program ini. Langkah ini merupakan perekat yang mendukung digitalisasi pasar dan perwujudan Jakarta Smart City 4.0. 

 

"Diharapkan ini akan turut mendukung program percepatan akses keuangan daerah melalui digitalisasi keuangan," ujarnya.

Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko, mengatakan  berkat kolaborasi yang baik, indeks elektronifikasi transaksi pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil mencatatkan 90 persen atau yang tertinggi di Indonesia. Ia mengapresiasi digitalisasi pembayaran para pedagang di Pasar Santa.

Di Pasar Santa saat ini terdapat 1.151 kios dengan jumlah pedagang aktif sebanyak 510 pedagang yang dapat menjadi potensi untuk digitalisasi pasar. Tercatat 463 pedagang telah membuka rekening di Bank DKI, dan sebanyak 259 telah menjadi merchant QRIS JakOne Mobile. 

Selain itu juga terdapat 374 Kios yang melakukan pembayaran Biaya Pengelolaan Pasar (BPP) menggunakan autodebet melalui Cash Management System (CMS) ataupun JakOne Bills Bank DKI. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement