Jumat 26 Nov 2021 04:54 WIB

Alami Luka Bakar, Tangan Warga Miskin Terancam Diamputasi

Luka bakar itu diperolehnya saat bekerja pada sebuah rumah makan di Jakarta.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Seorang pemuda asal Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Ridwan (20), mengalami luka bakar parah pada kedua tangannya. Pemuda miskin sebatang kara itu tak bisa menjalani pengobatan akibat ketiadaan biaya.
Foto: Istimewa
Seorang pemuda asal Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Ridwan (20), mengalami luka bakar parah pada kedua tangannya. Pemuda miskin sebatang kara itu tak bisa menjalani pengobatan akibat ketiadaan biaya.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Seorang pemuda asal Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Ridwan (20), hanya bisa pasrah menahan rasa sakit pada kedua tangannya yang mengalami luka bakar parah. Pemuda sebatang kara itu tak bisa menjalani pengobatan hingga tangannya terancam diamputasi akibat ketiadaan biaya.

Kedua tangan Ridwan mengalami luka bakar sejak sekitar lima bulan yang lalu. Luka itu diperolehnya saat bekerja pada sebuah rumah makan di Jakarta.

"Saat sedang masak, tiba-tiba kompornya meledak," kata Ridwan, saat ditemui di rumahnya, Kamis (25/11).

Meski sempat mendapat pengobatan, namun kedua tangan Ridwan belum sembuh. Selain perih dan nyeri, kedua tangannya kerap terasa kaku, panas dan gatal.

Kepala Desa Segeran, Golib Munawar, menjelaskan, Ridwan selama ini hidup sebatang kara. Kedua orang tuanya telah lama berpisah. Bahkan, ayahnya diketahui merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Menurut Golib, Ridwan selama ini tinggal sendirian di rumah neneknya. Sedangkan neneknya, sudah meninggal dunia beberapa waktu yang lalu. "(Ridwan) tergolong sangat tidak mampu," kata Golib.

Menurut Golib, Ridwan sebelumnya pernah menjalani operasi. Dokter mengambil kulit pahanya untuk kemudian ditempelkan ke tangannya yang mengalami luka bakar parah itu.

Namun, pengobatan lanjutan terhadap Ridwan tak bisa dilakukan akibat ketiadaan biaya. Padahal, terang Golib, menurut keterangan dokter, kedua tangan Ridwan terancam harus diamputasi karena kondisinya yang sudah sangat parah.

Golib berharap, pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat bisa membantu pengobatan kedua tangan Ridwan. Dengan demikian, Ridwan bisa segera sembuh dan bisa melanjutkan kehidupannya.

Sejauh ini, pemerintah desa setempat hanya sebatas membantu kebutuhan makan Ridwan. Pihak desa pun siap memfasilitasi kendaraan bagi Ridwan untuk berobat. Namun, mereka kesulitan jika harus menanggung biaya operasi bagi Ridwan. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement