Kamis 25 Nov 2021 20:11 WIB

4 Cara Setan Sesatkan Umat Manusia Menurut At Turjani

Setan telah berjanji akan menyesatkan umat manusia

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Setan telah berjanji akan menyesatkan umat manusia. Ilustrasi neraka tempat setan
Foto: Pixabay
Setan telah berjanji akan menyesatkan umat manusia. Ilustrasi neraka tempat setan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Setan la'natullah telah mendeklarasikan akan menyesatkan umat manusia dengan segala macam tipu dayanya seperti mendorong manusia mengubah ciptaan Allah ﷻ. Deklarasi setan ini diabadikan dalam Alquran surat An Nisa ayat 119: 

وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا

Baca Juga

"Dan aku (setan) benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata." 

Ibnu Hasan Bisri At Turjani dalam bukunya yang dialihbahasakan menjadi Hamba-hamba yang Selamat dari Tipu Daya Musuhnya, mengatakan  ayat ini menjelaskan tindakan-tindakan dan upaya kesehatan untuk menggelincirkan manusia, untuk merealisasikan cita-citanya, yaitu dengan beberapa cara sebagai berikut:  

 

Pertama, berusaha memalingkan manusia dari kepercayaan yang benar dengan mengaburkan petunjuk Allah dari jalan yang benar sehingga mereka tersesat dan menempuh jalan yang diinginkan setan.  

Kedua, berusaha memperdayakan pikiran manusia dengan khayalan-khayalan yang mustahil terjadi dan dengan angan-angan kosong. Sehingga mereka memandang baik perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah SWT, serta menanamkan di dalam hati dan pikirannya bahwa kesenangan hidup di dunia itu adalah kesenangan yang pasti terjadi.  

"Sedangkan kesenangan dan kebahagiaan akhirat adalah kesenangan yang dilakukan adanya," kata dia.  

Baca juga: Sempat Kembali Ateis, Mualaf Adam Takjub Pembuktian Alquran

 

Ketiga, berusaha menyesatkan dengan menjadikan mereka memandang haram suatu perbuatan yang halal sebaliknya memandang halal suatu perbuatan haram sebagaimana pernah terjadi di kalangan Arab jahiliyah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement