Kamis 25 Nov 2021 17:48 WIB

1.700 Siswa Kota Cirebon Jalani PCR

Belum ada sekolah PTM yang ditutup karena klaster Covid-19 di Cirebon.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ilham Tirta
Siswa mengikuti tes usap PCR (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Siswa mengikuti tes usap PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 1.700 siswa dari sejumlah sekolah di Kota Cirebon sudah menjalani swab PCR dalam uji petik kedua yang digelar Pemkot Cirebon. Hasilnya, tidak ada satupun siswa yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Yang terakhir ini negatif semua,’’ ujar Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Bastijan kepada Republika.co.id, Kamis (25/11).

Baca Juga

Uji petik kedua itu telah dilakukan sejak 15 November 2021 hingga 2 Desember 2021 mendatang. Ada 30 sekolah yang rencananya akan dilakukan uji petik. Di setiap sekolah, ada 100 siswa yang dijadikan sebagai sampel untuk dilakukan tes swab PCR.

Bastijan menjelaskan, hingga saat ini, uji petik kedua telah dilakukan di 17 lokasi. Yakni, terdiri dari sembilan sekolah tingkat SD, empat sekolah tingkat SMP, dua sekolah tingkat SMA dan dua pesantren.

Bastijan menyebutkan, di setiap sekolah itu dilakukan tes swab PCR terhadap 100 orang siswa. Dengan demikian, hingga kini ada 1.700 siswa yang sudah mengikuti tes tersebut.

"Rencana ada 30 lokasi sekolah, dan akan kami lakukan hingga 2 Desember,’’ terang Bastijan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengungkapkan, uji petik dilakukan untuk mengetahui penyebaran Covid-19 saat PTM kembali dilakukan. Dia berharap, transmisi penyebaran Covid-19 saat pelaksanaan PTM masih dibawah satu persen.

"Kalau yang terkonfirmasi positif diketahui di atas lima persen, maka (PTM) akan ditutup,’’ kata Agus.

Uji petik pertama telah dilakukan terhadap sejumlah siswa di enam sekolah. Dari uji petik dengan menggunakan swab PCR itu, diketahui ada lima pelajar yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari hasil tracing, kemudian jumlah terkonfirmasi bertambah empat siswa hingga totalnya menjadi sembilan siswa. Meski demikian, jumlah tersebut masih dibawah satu persen sehingga kegiatan PTM tetap dilanjutkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement