Kamis 25 Nov 2021 07:40 WIB

Baru Tercapai 48 Persen, Jabar Vaksinasi Lansia Door to Door

Vaksinasi lansia tercapai 48 persen dari target yang seharusnya di atas 60 persen.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Mas Alamil Huda
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 untuk warga lansia dan disabilitas di Kelurahan Tegallega, Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 untuk warga lansia dan disabilitas di Kelurahan Tegallega, Kota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk kalangan masyarakat lanjut usia (lansia). Karena menurut Kepala Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jawa Barat Dedi Supandi, pada November 2021 ini baru tercapai 48 persen dari target yang seharusnya tercapai di atas 60 persen.

Dedi Supandi mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadikan vaksinasi untuk lansia di Jabar ini belum tercapai dengan optimal. "Vaksinasi lansia ini terkadang harus dilakukan secara door to door. Karena mereka cenderung akan kesulitan jika harus datang sendiri ke titik vaksinasi jika tidak ada yang mengantarkan dari keluarganya. Karena itu sekarang baru 48 persen yang seharusnya sudah di atas 60 persen, " ujar Dedi Supandi, Rabu (24/11) malam.

Baca Juga

Sejauh ini, kata dia, pihaknya mengejar target vaksinasi Covid-19 baik itu untuk tenaga kesehatan, pelajar, dan tenaga pendidikan dan juga kalangan yang bertugas melayani masyarakat. "Dan akhirnya yang door to door ini masih perlu ditingkatkan," katanya.

Dedi Supandi yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jabar ini memastikan vaksinasi Covid-19 di Jabar akan terus digencarkan dengan menggandeng sejumlah pihak. Di antaranya, yaitu bidan mandiri yang juga diberikan andil menyuntikkan vaksin di luar jam praktik. 

Untuk vaksinasi lansia ini, kata dia, harus dilakukan secara bersama-sama, khususnya antara pihak Dinas Kesehatan Jabar, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga Dinas Sosial.

"Karena penanganan lansia ini ada di bawah Dinsos. Dan kenapa harus juga melibatkan Disdukcapil, karena kaitannya dengan NIK. Jadi NIK mereka adalah NIK lama tidak diperbaharui," katanya. 

Menurutnya, pihaknya juga menggandeng sejumlah komunitas lansia untuk turut menyukseskan vaksinasi Covid-19 di Jabar. Komunitas tersebut akan menjadi influence dalam rangka menentukan titik-titik vaksinasi. 

'"Karena ada juga keinginan dikhususkan vaksinasi untuk lansia ini dari masyarakat," katanya. 

Dedi menambahkan, pihaknya juga berencana menggelar Gebyar Vaksinasi Cinta Lansia pada pekan depan. Mengenai ketersediaan vaksinasi di Jawa Barat, dia memastikan saat ini sudah tidak ada kekurangan. 

"Mengenai vaksin, sekarang ini sudah tidak ada kekurangan dan kami siap memaksimalkan vaksinasi kalangan lansia ini agar tercapai herd immunity," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement