Rabu 24 Nov 2021 23:31 WIB

LPEI Bahas Pemulihan Ekonomi pada Asian Exim Bank Forum

Indonesia Exim Bank terlibat pemulihan ekonomi seperti Penjaminan Korporasi

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank membahas soal penguatan ekspor dan pemulihan ekonomi dalam pertemuan tahunan Asian Exim Bank Forum (AEBF) ke-26  secara virtual dan dihadiri 11 Exim Bank di Asia dan Oceania dengan observer tetap Asian Development Bank (ADB).
Foto: http://www.indonesiaeximbank.go.id/
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank membahas soal penguatan ekspor dan pemulihan ekonomi dalam pertemuan tahunan Asian Exim Bank Forum (AEBF) ke-26 secara virtual dan dihadiri 11 Exim Bank di Asia dan Oceania dengan observer tetap Asian Development Bank (ADB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank membahas soal penguatan ekspor dan pemulihan ekonomi dalam pertemuan tahunan Asian Exim Bank Forum (AEBF) ke-26  secara virtual dan dihadiri 11 Exim Bank di Asia dan Oceania dengan observer tetap Asian Development Bank (ADB).

Direktur Pelaksana III LPEI Agus Windiarto menghadiri pertemuan tersebut dan terlibat dalam diskusi dengan 11 pimpinan Exim Bank negara sahabat mengenai dampak COVID-19 terhadap arus perdagangan dan investasi di Asia.

Dalam pemaparannya, Agus mengatakan pemerintah Indonesia melakukan beberapa langkah sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional dengan fokus pada lima aspek yaitu kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, dukungan pada pelaku usaha, dan pemberian insentif bisnis.

"Indonesia Eximbank terlibat dalam beberapa program pemerintah seperti Penjaminan Korporasi Pemerintah, program investasi pemerintah, dan pembiayaan pada sektor strategis yang terdampak COVID-19. Selain itu LPEI juga menerima penugasan khusus pemerintah untuk pengembangan sektor pariwisata, penugasan khusus kawasan, UKM, trade finance, dan alat transportasi," ujar Agus dalam keterangan di Jakarta, Rabu (24/11).

Para pimpinan Exim Bank memiliki pandangan yang sama bahwa perekonomian dunia mulai menunjukkan perbaikan dan anggota AEBF perlu memperkuat kerja sama dalam menghadapi pasca pandemi.

Pada pertemuan tersebut, CEO Turk Eximbank Ali Guney menyampaikan bahwa pelajaran penting yang dapat dipetik dari pandemi adalah pentingnya memperhatikan aspek keberlanjutan, keuangan hijau atau green finance, produk inovatif yang dapat mendukung pelaku usaha, serta pentingnya transformasi digital.

Sedangkan Presiden China Eximbank Wu Fulin menambahkan, pertukaran informasi dan kolaborasi antar Exim Bank perlu ditingkatkan. Pendekatan bisnis perlu diarahkan ke area yang ramah lingkungan.

Forum AEBF didirikan sebagai upaya dalam membentuk kolaborasi bagi anggota Exim Bank dalam meningkatkan perdagangan dan investasi antar negara anggota, regional maupun global. Berdirinya AEBF diawali oleh pertemuan pertama yang diselenggarakan di India yang diprakarsai oleh Bank Ekspor-Impor India (Exim India) pada 1996. LPEI Indonesia bergabung menjadi anggota AEBF sejak 1999.

Kegiatan AEBF terdiri dari Technical Working Group Meeting (TWGM), Training Committee, CEOs Annual Meetings, Pelatihan/Capacity Building, dan kegiatan lain yang disepakati oleh anggota AEBF. Pada 2016 lalu, LPEI berkesempatan menjadi tuan rumah untuk Annual Meeting AEBF ke 22 yang diadakan di Bali.

"Kerja sama melalui AEBF ini membawa benefit bagi LPEI, karena dapat berkolaborasi dalam proyek bersama. Tahun ini, kami bekerja sama dengan Korea Eximbank untuk proyek pendanaan atas proyek-proyek kerja sama perdagangan dan investasi Korea dan Indonesia," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement