Rabu 24 Nov 2021 14:34 WIB

BI Prediksi Defisit Transaksi Berjalan 2021 akan Rendah

BI memastikan transaksi berjalan tersebut bisa menjaga ketahanan eksternal Indonesia.

Defisit Neraca Transaksi Berjalan
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Defisit Neraca Transaksi Berjalan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan defisit transaksi berjalan (CAD) pada 2021 akan rendah pada kisaran 0,1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)."Kemudian akan kembali rendah di tahun 2022 sebesar 1,5 persen PDB," ujar Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2021 di Jakarta, Rabu (24/11).

Dengan demikian, ia memastikan transaksi berjalan tersebut akan bisa menjaga ketahanan eksternal Indonesia, ditambah dengan cadangan devisa yang terus meningkat. Dalam kesempatan ini, Perry menilai pemulihan ekonomi global terus berjalan saat ini dan akan seimbang pada 2022, seiring dengan meredanya Covid-19, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan.

Baca Juga

Di negara maju, ekonomi Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat mulai membaik, sedangkan di negara emerging market terdapat India, ASEAN-5, dan China."Volume perdagangan meningkat dan harga komoditas juga tinggi," ucap dia.

Meski begitu, Perry mengingatkan munculnya lima permasalahan baru yang perlu dicermati. Pertama, normalisasi kebijakan di negara maju dan ketidakpastian pasar keuangan global.

 

Kedua, dampak luka memar pandemi pada korporasi dan sistem keuangan. Ketiga,meluasnya sistem pembayaran digital antar negara dan risiko aset kripto.

Keempat, tuntutan ekonomi keuangan hijau. Kelima, melebarnya kesenjangan dan perlunya inklusi ekonomi global.

"Kelima permasalahan global ini akan menjadi agenda prioritas Presidensi G-20 dengan tema recover together and recover stronger," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement