Rabu 24 Nov 2021 14:29 WIB

AS Undang Taiwan ke Konferensi Demokrasi, China: Kesalahan!

AS diminta untuk menghormati kebijakan Satu China.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Hubungan AS dan China (ilustrasi).
Foto: AP / Andy Wong
Hubungan AS dan China (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengkritik langkah Amerika Serikat (AS) mengundang Taiwan berpartisipasi dalam Summit for Democracy yang dijadwalkan dihelat Desember mendatang. Selain Taiwan, terdapat 109 negara lain yang diundang Washington ke acara tersebut.

Juru bicara China’s Taiwan Affairs Office, Zhu Fenglian, mengatakan, diundangnya Taiwan dalam Summit for Democracy adalah sebuah kesalahan. Beijing, kata dia, menentang interaksi resmi antara AS dan Taiwan. “Sikap ini jelas konsisten, Kami mendesak AS untuk tetap berpegang pada prinsip ‘Satu China’ dan tiga komunike bersama,” kata Zhu pada Rabu (24/11), dikutip laman the Guardian.

Baca Juga

Sejak menjabat, Presiden AS Joe Biden dan Gedung Putih telah menegaskan kembali dukungan lama AS untuk kebijakan “Satu China” yang secara resmi mengakui Beijing daripada Taipei. Namun dia menekankan, Washington sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Pada 16 November lalu, Biden melakukan pertemuan virtual dengan Presiden Cina Xi Jinping. Mereka membahas sejumlah isu yang menempatkan kedua negara dalam posisi berseberangan, termasuk Taiwan. “Kami memperjelas bahwa kami mendukung Taiwan Act,” kata Biden seusai pertemuan.

Taiwan Act adalah undang-undang (UU) yang menetapkan bahwa AS akan mendukung pertahanan diri Taiwan. Caranya dengan menyediakan penjualan senjata atau peralatan militer serta mencegah upaya apa pun oleh China untuk merebut paksa Taiwan. “Taiwan independen, ia membuat keputusannya sendiri,” ujar Biden.

Menurut Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dalam pembicaraannya dengan Xi Jinping, Biden mengungkapkan bahwa dulu dia dipilih sebagai senator untuk mendukung pertahanan diri Taiwan. “Kedua pemimpin menghabiskan banyak waktu untuk masalah Taiwan,” ucapnya.

Sullivan adalah salah satu dari sedikit pejabat AS yang berpartisipasi dalam pertemuan virtual Biden dengan Xi. Berbeda dengan pernyataan Biden, China justru menyebut bahwa presiden AS tersebut menentang kemerdekaan Taiwan. Menurut China, pada kesempatan itu Xi turut menekankan bahwa siapa pun yang “bermain api” di sekitar Taiwan, pasti akan membakar diri mereka sendiri.

Kementerian Luar Negeri Taiwan kemudian menuding Beijing dengan sengaja menyalahartikan pernyataan Biden.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement