Rabu 24 Nov 2021 11:38 WIB

Apple Gugat Perusahaan Israel NSO Group

Aktivitas jahat NSO dinilai mengeksploitasi produk Apple, dan melukai pengguna.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Apple
Foto: VOA
Apple

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Apple Inc telah mengajukan gugatan  terhadap perusahaan Israel NSO Group. Perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) itu menuduh NSO Group menggunakan spyware Pegasus buat meretas perangkat pengguna Apple.

Dalam pengaduan hukum yang diajukan di pengadilan federal AS pada Selasa (23/11), Apple menyebut NSO sebagai tentara bayaran abad ke-21 yang amoral. Mereka telah menggunakan teknologi pengawasan siber untuk melakukan tindakan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga

“Aktor yang disponsori negara seperti NSO Group menghabiskan jutaan dolar untuk teknologi pengawasan canggih tanpa akuntabilitas yang efektif.  Itu perlu diubah," ujar Wakil Presiden Senior Rekayasa Perangkat Lunak Apple, Craig Federighi, dilansir Aljazirah, Rabu (24/11).

NSO Group telah memicu kemarahan setelah penyelidikan oleh media internasional mengungkapkan bahwa, spyware Pegasus digunakan oleh pasukan keamanan dan pemerintah otoriter untuk menyadap jurnalis dan aktivis di beberapa negara.

Apple mengajukan gugatan beberapa minggu setelah pengadilan banding AS memutuskan bahwa, WhatsApp dapat melanjutkan gugatannya sendiri terhadap NSO, dan menolak upaya perusahaan swasta Israel untuk mengklaim kekebalan kedaulatan karena kliennya adalah lembaga pemerintah.

Pada awal November, pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberlakukan sanksi terhadap NSO Group atas penindasan transnasional.

Gugatan Apple meminta agar ada perintah pengadilan secara permanen melarang NSO menggunakan server dan perangkat Apple. Termasuk, memaksa perusahaan Israel itu untuk menghapus data yang diretas sebelumnya. Dalam gugatannya, Apple mengatakan, aktivitas jahat NSO telah mengeksploitasi produk Apple, melukai pengguna Apple dan merusak bisnis dan niat baik Apple.

“Produk dan layanan berbahaya NSO juga mengharuskan Apple menghabiskan ribuan jam untuk menyelidiki serangan, mengidentifikasi kerusakan, mendiagnosis tingkat dampak dan eksploitasi, serta mengembangkan dan menerapkan perbaikan dan tambalan yang diperlukan," ujar gugatan Apple.

NSO Group mengatakan, spyware buatan mereka tidak dapat memengaruhi pengguna di AS. Tetapi Apple menekankan bahwa perangkat seluler warga Amerika telah diretas. Laporan tersebut mengutip temuan terbaru bahwa spyware Pegasus terdeteksi di ponsel enam aktivis hak asasi manusia Palestina, termasuk satu warga negara AS.

Apple akan menyumbangkan 10 juta dolar AS kepada kelompok-kelompok yang bekerja untuk mengungkap aktivitas pengawasan dunia maya. Direktur Citizen Lab di University of Toronto, Ron Deibert, yang telah membantu mengungkap beberapa praktik NSO, memuji Apple yang telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan Israel tersebut.

"Perusahaan spyware tentara bayaran seperti NSO Group telah memfasilitasi beberapa pelanggaran hak asasi manusia terburuk di dunia dan tindakan represi transnasional, sambil memperkaya diri mereka sendiri dan investor mereka," kata Deibert.

NSO Group bersikeras bahwa produknya dirancang untuk melacak penjahat dan teroris. Menanggapi gugatan Apple, seorang juru bicara NSO mengatakan, perusahaan akan terus mengedepankan kebenaran.

“Pedofil dan teroris dapat dengan bebas beroperasi di tempat perlindungan teknologi, dan kami menyediakan alat yang sah kepada pemerintah untuk melawannya,” kata juru bicara itu kepada Aljazirah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement