Rabu 24 Nov 2021 09:22 WIB

Era Digital, Pemuda Jadi Sasaran Empuk Radikalisme

Adanya media sosial membuat proses radikalisme bergeser.

Rep: My38/ Red: Fernan Rahadi
Noor Huda Ismail
Foto: dokpri
Noor Huda Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Radikalisme masih menjadi ancaman bagi kelangsungan bangsa dan negara Indonesia. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, target radikalisme juga menyasar generasi muda yang akrab dengan internet.

"Upaya penyebaran radikalisme dan terorisme saat ini cenderung menyasar generasi muda. Hal tersebut dikarenakan generasi muda masih dalam proses pencarian jati diri," ujar pengamat terorisme Noor Huda Ismail dalam acara Mata Kuliah Studi Kepemudaan, dengan tema "Radikalisasi dan Radikalisme Keberagaman Kaum Muda" yang digelar Departemen Sosiologi Fisipol UGM, Selasa (23/11)

Terhadap kalangan generasi Z saat ini, kata Huda, kelompok radikal menggunakan internet dan media sosial untuk melancarkan ide-ide radikalnya supaya dapat dijangkau secara luas. Dalam hal ini, anak muda menjadi sasaran karena target penyebaran radikalisme rata-rata masih mempunyai jiwa muda.

"Biasanya anak muda yang terpapar radikalisme itu adalah mereka yang baru mendalami agama. Faktor lainnya ya karena sifat ingin menunjukkan eksistensi diri," ujarnya.

Dengan menyebarnya gerakan-gerakan jihad melalui media sosial, dengan etos melawan penindasan pada kaum Muslim, hal itu membuat generasi muda akan lebih mudah terpikat.

"Adanya media sosial membuat proses radikalisme bergeser, di mana mereka membuat orang bergabung lewat jaringan sosial. Kelompok mereka bergerak dimulai dari melawan kelompok multikulturalisme," kata Huda.

Menanggapi situasi tersebut, Huda mengatakan terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, yakni perlu adanya transmedia intervention, narasi kolaborasi, serta credible voice.

"Dengan adanya satu kesatuan tersebut, diharapkan dapat mendukung transformasi mantan radikalis untuk kembali berjuang kepada kemaslahatan umat secara umum," ujar lulusan Monash University, Australia, itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement