Rabu 24 Nov 2021 06:25 WIB

Generasi Sandwich Hadapi Tantangan Keuangan

Menjadi generasi sandwich adalah pilihan yang tidak dapat ditolak.

Aplikasi Jago resmi diluncurkan Bank Jago hari ini, Kamis (15/4).
Foto: Republika/Idealisa masyrafina
Aplikasi Jago resmi diluncurkan Bank Jago hari ini, Kamis (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi generasi sandwich adalah pilihan yang tak dapat ditolak. Apalagi buat masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi budaya timur dalam hal berbakti kepada orang tua dan keluarga. 

Generasi sandwich adalah generasi yang kejepit. Penghasilan yang didapat bukan hanya untuk dirinya sendiri, juga untuk orang tua, adik kakak, dan keluarga inti. 

Jika disiplin dalam mengatur keuangan, generasi sandwich bisa menjadi baik. Andy Djiwandono, Head of Product and Marketing Bank Jago, mengatakan generasi sandwich tentu butuh kecerdasan finansial untuk melakoni peran ini, tapi tidak melupakan kesenangan untuk diri sendiri.    

Andy menyatakan punya sejumlah resep yang ia ramu dalam satu suplemen bernama Fintamin. Fintamin (Financial Vitamin) adalah serangkaian nutrisi yang akan membantu menjaga kesehatan dan daya tahan finansial. 

Kata Andy, Fintamin merupakan hasil racikan bersama Bank Jago bersama sejumlah perencana keuangan. “Fintamin tidak menjanjikan hasil dalam waktu cepat. Namun, konsumsi Fintamin secara rutin dapat memaksimalkan kesehatan dan daya tahan finansial secara pribadi dan bersama-sama keluarga serta orang tersayang,” katanya.

Andy menjelaskan, untuk menjadi sandwich yang baik, nasabah bisa memulai dari hal yang paling sederhana dan mudah dilakukan, yakni analisa pengeluaran (spend analysis). Dengan melakukan analisa secara rutin dan berkala, nasabah bisa mendiagnosa kondisi finansialnya. 

“Dari sini, nasabah bisa mengidentifikasi prioritas pengeluaran, sekaligus menyortir mana saja belanja yang tidak perlu,” kata Andy. 

Setelah terbiasa menganalisis pengeluaran, kata Andy, langkah berikutnya melakukan budgeting. Pada tahap ini, kita sudah tahu apa saja jenis pengeluaran bersifat wajib yang dananya mesti dialokasikan sejak menerima gaji atau penghasilan. 

Dengan cara ini, proses perencanaan keuangan menjadi lebih fokus dan terarah, sehingga kita tidak terjebak pada situasi kehabisan uang jauh sebelum tanggal gajian.

“Di Bank Jago, kami menyebut analisis keuangan dan budgeting sebagai Fintamin A dan B. Jika kedua Fintamin ini dikonsumsi secara rutin, kita telah memperbaiki fundamental keuangan secara signifikan. Kesehatan finansial kita makin prima,” kata Andy.  

Fintamin A dan B tentu saja tidak cukup. Langkah selanjutnya adalah konsumsi Fintamin C alias Cek pengeluaran dan menelan Fintamin D atau Disiplin dalam investasi dan menabung. 

“Konsumsi Fintamin A, B dan C secara rutin adalah memampukan kita untuk mulai berinvestasi. Investasi bisa dilakukan dari nominal kecil, tapi berkala dan berkelanjutan. Caranya menggunakan aplikasi yang memungkinkan investasi dilakukan secara autodebet rekening,” kata Andi. 

Andi menjelaskan, resep Fintamin yang diracik bersama perencana keuangan ini merupakan komitmen Jago dalam menghadirkan aplikasi bank digital yang memberikan nilai tambah bagi para penggunanya. “Sejak awal, aplikasi Jago didesain sebagai life finance solution. Kami ingin nasabah dapat mengandalkan aplikasi Jago untuk mencapai tujuan finansialnya,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement