Selasa 23 Nov 2021 22:07 WIB

Pesawat Tempur Rafale Ingin Dijual Prancis ke Indonesia

Pesawat Tempur Rafale Ingin Dijual Prancis ke Indonesia

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
 Pesawat Tempur Rafale Ingin Dijual Prancis ke Indonesia. Foto: Pesawat tempur Rafale terbang di atas kapal induk Prancis
Foto: EPA-EFE / PHILIPPE LOPEZ
Pesawat Tempur Rafale Ingin Dijual Prancis ke Indonesia. Foto: Pesawat tempur Rafale terbang di atas kapal induk Prancis

IHRAM.CO.ID, PARIS--Prancis akan mencoba untuk memperdalam hubungan dengan kawasan Indo-Pasifik untuk mengimbangi hilangnya kesepakatan pertahanan strategis dengan Australia pada bulan September lalu. Hal ini disampaikan saat Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian berkunjung ke Indonesia.

Paris menuduh sekutu-sekutunya menusuk dari belakang ketika Australia memilih membangun sendiri kapal selam berkekuatan nuklir dengan teknologi dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Sehingga membatalkan kesepakatan pembelian kapal selam dari Prancis senilai miliaran dolar.

Baca Juga

Canberra terus maju dengan aliansi trilateral Australia-AS-Inggris yang disebut AUKUS. Negeri Kanguru beralasan kerja sama pertahanan ini penting untuk menangkal ancaman Cina di kawasan.

Kemitraan Prancis dengan Australia pada tahun 2016 dianggap menjadi batu lompatan pada kebijakan di Indo-Pasifik. Sejak kehilangan kesepakatan itu Paris memperkuat hubungan dengan Jepang, India, dan Vietnam.

 

"Kunjungan ini menegaskan kembali komitmen Prancis pada Indo-Pasifik, dan mengintesifkan hubungan dengan Indonesia," kata sumber diplomatik Prancis sebelum kunjungan Jean-Yves Le Drian selama dua hari di Jakarta, Selasa (23/11).

Kunci mengembangkan hubungan itu dengan mempererat kerja sama militer. Indonesia ingin memperkuat kemampuan pertahanannya termasuk kemungkinan membeli kapal selam, kapal tempur dan kapal perang di tengah memanasnya ketegangan di Laut Cina Selatan dengan Cina.

Prancis sudah bernegosiasi dengan Indonesia selama beberapa bulan untuk menjual 36 pesawat tempur Rafale. Pada bulan Juni mereka menandatangani letter of intent meski para pejabat tidak yakin kesepakatan sudah dicapai sebelum akhir tahun karena masalah finansial.

"Prancis melibatkan gandakan hubungan dengan Indo-Pasifik yang lain, termasuk Indonesia, dalam arti untuk mengimbangi kehilangan Australia," kata seorang diplomat Indo-Pasifik.

Dalam video kunjungannya ke Indonesia, Le Drian menekankan kemarahan Prancis pada Australia. Ia menguraikan strategi Indo-Pasifiknya dengan menyebut banyak negara di kawasan kecuali Australia.  

sumber : Ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement