Selasa 23 Nov 2021 18:33 WIB

WN China Diciduk di Tambang Papua tak Bisa Bahasa Indonesia

Kantor Imigrasi Biak memproses enam WN China yang ditangkap.

Personel TNI AD dari Koramil 1709-03/Waropen Bawah menciduk enam warga negara Cina yang melakukan penambangan ilegal di Kampung Sewa, Distrik Wapoga, Kabupaten Waropen, Provinsi Papua pada Sabtu (20/11).
Foto: Dok Kodim Yawa
Personel TNI AD dari Koramil 1709-03/Waropen Bawah menciduk enam warga negara Cina yang melakukan penambangan ilegal di Kampung Sewa, Distrik Wapoga, Kabupaten Waropen, Provinsi Papua pada Sabtu (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kantor Imigrasi Biak akan memproses enam warga negara asing (WNA) asal China yang ditangkap dan diserahkan Kodim 1709/Yapen Waropen, Papua. Kepala Kantor Imigrasi Biak,Edward Infaindi, kepada Antara, Rabu, mengatakan, keenam WNA asal China diserahkan dari Kodim 1709/YapenWaropensejak Senin (21/11) dan saat ini sedang dicari penerjemah karena mereka tidak bisa berbahasa Indonesia atau Inggris.

"Petugas akan menginformasikan bila ada perkembangan," kata dia.

Baca Juga

Enam warga China ditangkap pada Ahad (21/11), di Kampung Sewa Distrik Wapoga, Kabupaten Waropen. Sebelumnya Komandan Kodim/1709 Yapen Waropen, Letnan Kolonel Infantri Leon Pangaribuan, mengatakan, enam WNA yang ditahan personel Koramil 1709-03/Warbah dipimpin Komandan Pos KoramilWapoga, Sersan Mayor Dedy Setiawan.

Penangkapan itu berawal dari informasi warga tentang warga negara asing yang sedang menambang emas secara ilegal di kampung Sewa.Dari informasi itulah personel Kodim 1709/YapenWaropen ke lapangan dan mendapatkan enam orang WNA asal China itu. Para WNA China itu kemudian diperiksa namun mereka tidak dapat menunjukkan tanda pengenal maupun dokumen resmi dari negara asalnya.

"Keenam orang berkebangsaan Cina yaitu ke Ge Junfeng (48), Lein Feng (37), Yan Gangping (41), Tan Liguo (54), Tan Lihua (58), dan Lu Huacheng (38)," kata Pangaribuan.

Baca juga, https://republika.co.id/berita/r2x7va484/tni-ad-tangkap-enam-wna-cina-tanpa-paspor-di-pedalaman-papua

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement