Selasa 23 Nov 2021 18:03 WIB

Dinkes Sleman Rencanakan Pemberian Booster untuk Umum

Capaian pemberian booster untuk nakes di Sleman sudah lebih dari 100 persen.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas menyuntikkan vaksin booster bagi tenaga kesehatan.
Foto: Surya Dinata/RepublikaTV
Petugas menyuntikkan vaksin booster bagi tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, DIY, mulai merencanakan pemberian vaksin dosis ketiga atau booster untuk masyarakat umum. Pemberian booster ini sendiri sebenarnya sudah dilakukan, tapi masih terbatas untuk tenaga kesehatan (nakes).

Sampai November 2021, capaian pemberian booster untuk nakes-nakes di Sleman sudah lebih dari 100 persen atau sekitar 104,8 persen. Angkanya memang jauh lebih tinggi dari capaian dosis pertama dan dosis kedua yang belum 90 persen.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Novita Krisnaeni memperkirakan, booster ini sudah dapat diberikan ke masyarakat umum yang menginginkan tahun depan. Prioritasnya, tetap lansia.

"Kemungkinan ketika seseorang yang punya BPJS, yang dibiayai pemerintah vaksin akan diberikan secara gratis, kalau tidak punya berbayar, peserta BPJS mandiri juga berbayar," kata Novita, Selasa (23/11).

Meski begitu, ia menekankan, target capaian pemberian booster akan berbeda dari dosis pertama dan kedua yang mencapai 70 persen, yang memang dimaksudkan untuk mewujudkan kekebalan kelompok. Novita berpendapat, targetnya sekitar 50 persen.

Namun, ia menilai, pelaksanaan pemberian booster kemungkinan tidak akan berbeda dari dosis pertama dan dosis kedua yang dilakukan secara massal. Sebab, Novita merasa, jika langsung diserahkan ke puskesmas atau rumah sakit tidak akan mampu. "Jadi, untuk booster monggo yang mau ya silakan, yang tidak ya tidak apa-apa," ujar Novita.

Selain booster, Dinkes Sleman mulai merencanakan pemberian vaksin untuk anak-anak usia 6-12. Selain soal logistik, pelaksanaan pemberian vaksin kemungkinan baru bisa tahun depan karena tidak semua vaksin bisa dipakai untuk anak-anak.

Seperti dosis pertama dan dosis kedua bagi masyarakat umum, Novita menargetkan pemberian vaksin untuk anak-anak bisa mencapai 70 persen. Kemudian, pemberian rencananya dilakukan secara massal untuk efisiensi waktu dan tenaga kesehatan.

Mulai Desember 2021, lanjut Novita, pemberian vaksin dosis pertama sepenuhnya akan diserahkan ke layanan-layanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit. Tujuannya, agar bisa terus melakukan penyisiran sampai ke tingkat paling kecil.

"Kita memang harus terus mendatangi, terutama untuk lansia yang tidak bisa datang ke sentra-sentra vaksinasi," kata Novita.

Dinkes Sleman masih pula melakukan sampling kepada siswa-siswa yang sekolahnya sudah diizinkan menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, sejak pekan lalu, tes-tes sudah mulai menggunakan PCR mengikuti kebijakan pemerintah pusat.

Novita bersyukur, klaster-klaster yang sempat muncul seperti di Sedayu, industri tahu rumahan dan Nogotirto sudah tertangani dengan baik. Terakhir, cuma ada penambahan dua kasus, tanpa kasus meninggal dan kasus sembuh terus meningkat.

Untuk itu, ia tetap mengimbau agar semua elemen yang ada di Kabupaten Sleman dapat membantu optimalisasi upaya-upaya 3T, 3M dan vaksinasi. Apalagi, akhir November 2021 ini Sleman memiliki target vaksinasi dosis pertama 100 persen.

Belum lagi, menjelang akhir tahun biasanya terjadi peningkatan mobilitas dari masyarakat yang berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19. Karenanya, sudah dikeluarkan pula imbauan agar warga SLeman tidak melakukan mudik saat Nataru. "Menghadapi Nataru nanti semoga tidak terjadi ledakan kasus," ujar Novita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement