Selasa 23 Nov 2021 14:55 WIB

Copet yang Beraksi di WSBK Mandalika, Sindikat dari Jakarta

Aparat Polda NTB menangkap empat orang yang melakukan aksi copet di WSBK Mandalika.

Sejumlah warga saat menonton perhelatan WSBK di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ahad (21/11). Antusiasme warga untuk menonton perhelatan itu tetap tinggi meskipun hujan deras mengguyur sirkuit tersebut. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga saat menonton perhelatan WSBK di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ahad (21/11). Antusiasme warga untuk menonton perhelatan itu tetap tinggi meskipun hujan deras mengguyur sirkuit tersebut. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Aparat kepolisian Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil menangkap empat orang terduga anggota sindikat copet yang beraksi pada gelaran balap World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika, akhir pekan lalu. Diketahui, sindikat copet yang diamankan berasal dari Jakarta.

"Dari giat pengamanan WSBK kemarin, empat pelaku yang terdiri dari satu pria dan tiga wanita ini tertangkap melakukan pencurian handphone milik penonton di tribun tiket hijau tosca," ungkap Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto dalam konferensi pers bersama Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata di Mataram, Selasa (23/11).

Baca Juga

Aksi mereka yang diduga sudah terencana tersebut dikuatkan dengan temuan barang bukti berupa empat unit telepon genggam. Yakni satu unit merek iPhone, dan tiga lainnya bermerek Samsung.

"Mereka mendapatkan barang dalam aksi di hari Minggu," ujarnya.

Sementara, Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata menjelaskan tiga dari empat pelaku ini masih ada hubungan keluarga. Mereka adalah DC (45) yang merupakan suami dari LA (41), bersama anak perempuannya berinisial DA (24).

"Untuk AW (34), perempuan ini merupakan tetangga mereka di Jakarta," ucap Hari.

Kemudian masing-masing pelaku memiliki peran berbeda. Untuk LA, jelasnya, berperan sebagai pemetik. Dia mengambil handphone korban dari dalam tas.Kemudian anak perempuannya, DA, berperan sebagai pengalih perhatian korban. Selanjutnya, AW, berperan menerima barang dari hasil eksekusi LA.

"Setelah mendapatkan barang, LA menyerahkan ke DC. Peran dari si bapak membongkar handphone korban, membuang kartu dan membuka kode pengaman," ujarnya.

 

 

Lebih lanjut, Hari mengatakan aksi dari sindikat copet ini terungkap dari giat pengawasan anggota kepolisian di tribun penonton. "Jadi awalnya salah seorang pelaku tertangkap tangan oleh anggota berpakaian preman yang kita sebar di tribun. Jadi satu dapat di TKP (tribun penonton), lainnya tertangkap di Pelabuhan Lembar," ucap dia.

Sebelumnya, Kapolda NTB Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, ajang balap WSBK 2021 di Sirkuit Mandalika menghasilkan produk pengamanan kelas dunia.

"Dari kegiatan ini akhirnya ada produk manajemen pengamanan. Nantinya akan diaplikasikan dalam bentuk modul. Jadi ke depannya, modul itu yang jadi dasar apa pun untuk pengamanan event-nya," katanya di Mataram, Senin (22/11).

Untuk itu, Iqbal mengatakan bahwa NTB sudah sepatutnya tampil lebih percaya diri menyambut penyelenggaraan acara kelas dunia di ajang perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika. "Saya bisa sampaikan secara profesional, NTB sudah berhasil menjadi tuan rumah yang baik pada event kelas dunia ini dan siap menjadi tuan rumah untuk MotoGP," ujarnya.

Dari pantauan kepolisian, Iqbal mengatakan bahwa tidak ada gangguan keamanan yang menimbulkan kegaduhan. Sistem transportasi berjalan sesuai aturan. Aktivitas di tempat lain pada saat acara berlangsung berjalan kondusif.

"Ini bukti NTB bisa menjadi tuan rumah yang baik. Saya yakin semua yang ke sini (sirkuit) mendapatkan pengalaman yang unforgettable (tak terlupakan)," ucap dia.

 

photo
Valentino Rossi memutuskan mundur dari MotoGP pada akhir musim ini. - (DOK REPUBLIKA)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement